BII Targetkan Dana Pihak Ketiga Tumbuh 16%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 16% pada tahun ini. Sementara, kredit diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 16-17%.
“Pertumbuhan DPK biasanya mengimbangi kredit. Kalau kredit 16-17%, artinya DPK sekitar itu juga. Caranya dengan cash management harus dari situ,” kata Presiden Direktur BII Taswin Zakaria seusai penandatanganan nota kesepahaman kemitraan strategis BII-Citilink Cargo di Jakarta kemarin.
Dia melanjutkan, perseroan akan terus melakukan diversifikasi profil pendanaan dan fokus pada pendanaan yang lebih stabil dengan memprioritaskan pertumbuhan. Taswin mengungkapkan, salah satu kontributor pertumbuhan bisnis BII adalah dalam bidang cash management.
“Target kredit tidak jadi fokus tahun ini, justru lebih pada DPK yang sehat, murah, juga cross sell, fee base income, serta cash management,” papar dia. Menurut dia, cash management pada tahun lalu mengalami pertumbuhan sekitar 44%. Sedangkan kontribusi cash management terhadap pendapatan sekitar 20%.
Untuk menggenjot target tersebut, pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Citilink Indonesia (Citilink) dengan memberikan kemudahan pembayaran dalam bisnis kargo melalui fasilitas layanan BII Corporate On Line Payment (BII CoOLPAY). Pelaksana Tugas President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan menambahkan,
kerja sama ini merupakan komitmen kedua perusahaan untuk semakin memperluas layanan dengan memberikan berbagai kemudahan bagi konsumennya termasuk para agen kargo yang menjadi partner bisnis BII dan Citilink. Menurutnya, BII memiliki sistem internet banking yang dapat terintegrasi dengan bisnis kargo.
Kunthi fahmar sandy
“Pertumbuhan DPK biasanya mengimbangi kredit. Kalau kredit 16-17%, artinya DPK sekitar itu juga. Caranya dengan cash management harus dari situ,” kata Presiden Direktur BII Taswin Zakaria seusai penandatanganan nota kesepahaman kemitraan strategis BII-Citilink Cargo di Jakarta kemarin.
Dia melanjutkan, perseroan akan terus melakukan diversifikasi profil pendanaan dan fokus pada pendanaan yang lebih stabil dengan memprioritaskan pertumbuhan. Taswin mengungkapkan, salah satu kontributor pertumbuhan bisnis BII adalah dalam bidang cash management.
“Target kredit tidak jadi fokus tahun ini, justru lebih pada DPK yang sehat, murah, juga cross sell, fee base income, serta cash management,” papar dia. Menurut dia, cash management pada tahun lalu mengalami pertumbuhan sekitar 44%. Sedangkan kontribusi cash management terhadap pendapatan sekitar 20%.
Untuk menggenjot target tersebut, pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Citilink Indonesia (Citilink) dengan memberikan kemudahan pembayaran dalam bisnis kargo melalui fasilitas layanan BII Corporate On Line Payment (BII CoOLPAY). Pelaksana Tugas President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan menambahkan,
kerja sama ini merupakan komitmen kedua perusahaan untuk semakin memperluas layanan dengan memberikan berbagai kemudahan bagi konsumennya termasuk para agen kargo yang menjadi partner bisnis BII dan Citilink. Menurutnya, BII memiliki sistem internet banking yang dapat terintegrasi dengan bisnis kargo.
Kunthi fahmar sandy
(bbg)