Kementerian Pertanian Siapkan Rp2 Triliun

Kamis, 15 Januari 2015 - 11:10 WIB
Kementerian Pertanian Siapkan Rp2 Triliun
Kementerian Pertanian Siapkan Rp2 Triliun
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menganggarkan Rp2 triliun dari tambahan dana Rp16,9 triliun dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (RAPBN-P) 2015 untuk perbaikan irigasi.

Sementara, sisanya yaitu Rp14,9 triliun akan dialokasikan untuk benih, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), dan operasional. “Jadi, sekarang sudah mulai memperbaiki irigasi, rencananya 3,3 juta hektare,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta kemarin. Amran mengatakan, Kementan menargetkan perbaikan irigasi tersier seluas 3,3 juta hektare selama tiga tahun, selanjutnya perbaikan irigasi tersier sekitar 1 juta hektare setiap tahun hingga 2018.

Pemerintah mengutamakan perbaikan irigasi tersier tersebut di 17 provinsi lumbung pangan, di antaranya Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Pulau Jawa. Sementara, sisanya dialokasikan secara berimbang untuk benih, pupuk, alsintan dan operasional untuk mempercepat swasembada pangan.

Tahun ini Kementan menargetkan produksi padi menjadi 73 juta ton atau naik 3 juta ton dibandingkan tahun lalu. Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono mengatakan, alokasi anggaran untuk 17 provinsi lumbung pangan tersebut lebih dari separuh anggaran perbaikan irigasi yang mencapai Rp2 triliun tersebut.

“Mungkin konsentrasi 50–60% itu di sentra (lumbung padi),” kata dia. Sebelumnya Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, realokasi kebanyakan anggaran subsidi BBM yang menghasilkan ruang fiskal lebih besar untuk tiga kementerian yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian.

Secara umum, ruang fiskal yang dimiliki pemerintah sebagai hasil dari realokasi BBM dan efisiensi mencapai Rp230 triliun. Namun, setelah dikurangi untuk subsidi pupuk, listrik, penyertaan modal negara, serta pembayaran utang pemerintah (carry over) ke Pertamina, maka pemerintah tinggal memiliki ruang fiskal sebesar Rp155 triliun.

Dari jumlah tersebut, pemerintah mengalokasikan tambahan anggaran untuk Kementerian PU-Pera sebesar Rp33 triliun, Kementerian Perhubungan senilai Rp20 triliun, dan Kementerian Pertanian senilai Rp16 triliun. Kementerian lain juga mendapat tambahan anggaran, namun tidak sebesar ketiga Kementerian tersebut.

“Karena tiga kementerian tersebut yang ditetapkan presiden jadi prioritas untuk bisa mewujudkan visi misi dari kedaulatan pangan, energi, mendorong pariwisata, dan seterusnya,” kata dia baru-baru ini. Kementerian PU-Pera akan fokus pada proyek-proyek waduk dan irigasi, terutama irigasi primer dan sekunder, pembangunan jalan serta perumahan.

Sementara Kementerian Perhubungan akan fokus pada pembangunan jalur kereta api, terutama di luar Pulau Jawa, pembangunan bandara baru, serta penambahan panjang landasan bandara, dan membangun pelabuhan baru. Sedangkan, Kementerian Pertanian akan fokus pada proyek pembangunan irigasi tersier, alat mesin pertanian, bantuan benih, dan bantuan pupuk.

Ria martati
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3096 seconds (0.1#10.140)