PGAS Anggarkan Belanja Modal 2015 Rp10 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sepanjang tahun ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD800 juta setara Rp10 triliun (Rp12.500/USD).
Corporate Secretary PGAS Hery Yusup mengatakan, capex tahun ini dialokasikan untuk infrastruktur dan proyek-proyek induk perseroan lainnya. Selain itu, juga penyertaan di anak perusahaan.
"Sekitar USD400-500 juta digunakan untuk pembangunan pipa transmisi dan distribusi yang dapat bersifat i bergantung kondisi lapangan, perizinan, kondisi pasukan gas Indonesia, kondisi ekonomi global dan ekonomi Indonesia," kata Hery dalam keterbukaan informasi perseroan, Selasa (20/1/2015).
Sedangkan sisanya, lanjut dia, dapat dilakukan melalui investasi di anak perusahaan. Nilai capex tahun ini dibuat masih berdasarkan harga minya dunia tahun lalu.
"Dengan situasi perkembangan harga minyak dunia saat ini serta adanya perkembangan situasi ekonomi, maka nilai tersebut dapat dikaji kembali," paparnya.
Menurut dia, investasi yang dilakukan PGAS tahun ini bertujuan untuk menunjang pertumbuan perseroan, meningkatkan kehandalan jaringan dan ikut mendukung program pemerintah, di antaranya pengembangan dan penguatan jaringan pipa gas di Jawa bagian barat, Jawa bagian timur, Sumatera Tengah dan Batam.
"Selain itu, pengembangan jaringan pipa gas ke rumah tangga secara bertahap di beberapa lokasi guna mendukung konversi BBM," imbuhnya.
Program konversi ke bahan bakar gas (BBG) sektor transportasi dilakukan dengan melaksanakan pembangunan SPBG di 16 lokasi. Penempatan mobile refueling unit dan pengadaan konverter kit, pemasangan peralatan dan fasilitas penjunjang operasi.
Corporate Secretary PGAS Hery Yusup mengatakan, capex tahun ini dialokasikan untuk infrastruktur dan proyek-proyek induk perseroan lainnya. Selain itu, juga penyertaan di anak perusahaan.
"Sekitar USD400-500 juta digunakan untuk pembangunan pipa transmisi dan distribusi yang dapat bersifat i bergantung kondisi lapangan, perizinan, kondisi pasukan gas Indonesia, kondisi ekonomi global dan ekonomi Indonesia," kata Hery dalam keterbukaan informasi perseroan, Selasa (20/1/2015).
Sedangkan sisanya, lanjut dia, dapat dilakukan melalui investasi di anak perusahaan. Nilai capex tahun ini dibuat masih berdasarkan harga minya dunia tahun lalu.
"Dengan situasi perkembangan harga minyak dunia saat ini serta adanya perkembangan situasi ekonomi, maka nilai tersebut dapat dikaji kembali," paparnya.
Menurut dia, investasi yang dilakukan PGAS tahun ini bertujuan untuk menunjang pertumbuan perseroan, meningkatkan kehandalan jaringan dan ikut mendukung program pemerintah, di antaranya pengembangan dan penguatan jaringan pipa gas di Jawa bagian barat, Jawa bagian timur, Sumatera Tengah dan Batam.
"Selain itu, pengembangan jaringan pipa gas ke rumah tangga secara bertahap di beberapa lokasi guna mendukung konversi BBM," imbuhnya.
Program konversi ke bahan bakar gas (BBG) sektor transportasi dilakukan dengan melaksanakan pembangunan SPBG di 16 lokasi. Penempatan mobile refueling unit dan pengadaan konverter kit, pemasangan peralatan dan fasilitas penjunjang operasi.
(rna)