Alfamart Bina 123 Ribu Pedagang Kelontong
A
A
A
JAKARTA - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pengelola jaringan ritel Alfamart, mengklaim lebih dari 90% produk yang dijual di jaringan toko merupakan produk lokal. Alfamart juga telah membina sekitar 123 ribu pedagang kelontong.
“Dari total 4.000 produk yang dijual di toko Alfamart 96% merupakan produk lokal. Perusahaan didukung oleh 500 pemasok dan principal yang merupakan perusahaan nasional sebagai pemegang merek dagang,” ungkap Corporate Communication General Manager Alfamart, Nur Rachman, Selasa (20/12015).
Perusahaan juga membantu pelaku UKM untuk menjual produknya di toko Alfamart. “Produk UKM yang memenuhi standar bisa dijual di toko Alfamart. Hal ini dilakukan untuk mendorong UKM dalam memasarkan produk dan meningkatkan penjualan produk lokal,” ujar Nur.
Sementara untuk pedagang ritel tradisional yaitu, toko-toko kelontong dan pemilik warung Alfamart melakukan pembinaan melalui program keanggotaan pedagang Outlet Binaan Alfamart (OBA).
“Para member OBA akan mendapatkan kemudahan pasokan barang dengan harga yang kompetitif, sehingga bisa dijual kembali ke konsumen akhir, dengan keuntungan wajar. Ada petugas khusus bernama MRO yang membantu pengiriman barang sekaligus memberikan saran mengenai trend produk yang sedang diminati pasar,” terangnya.
Menurut Nur, Alfamart juga berbagi pengetahuan mengenai manajemen ritel kepada para member OBA melalui pelatihan. “Lewat pelatihan kami ingin membagi bagaimana mengelola usaha ritel modern,” ujarnya.
Hingga akhir 2014, anggota OBA telah mencapai 123.097 pedagang dan Alfamart telah merenovasi 194 warung tradisional.
“Dari total 4.000 produk yang dijual di toko Alfamart 96% merupakan produk lokal. Perusahaan didukung oleh 500 pemasok dan principal yang merupakan perusahaan nasional sebagai pemegang merek dagang,” ungkap Corporate Communication General Manager Alfamart, Nur Rachman, Selasa (20/12015).
Perusahaan juga membantu pelaku UKM untuk menjual produknya di toko Alfamart. “Produk UKM yang memenuhi standar bisa dijual di toko Alfamart. Hal ini dilakukan untuk mendorong UKM dalam memasarkan produk dan meningkatkan penjualan produk lokal,” ujar Nur.
Sementara untuk pedagang ritel tradisional yaitu, toko-toko kelontong dan pemilik warung Alfamart melakukan pembinaan melalui program keanggotaan pedagang Outlet Binaan Alfamart (OBA).
“Para member OBA akan mendapatkan kemudahan pasokan barang dengan harga yang kompetitif, sehingga bisa dijual kembali ke konsumen akhir, dengan keuntungan wajar. Ada petugas khusus bernama MRO yang membantu pengiriman barang sekaligus memberikan saran mengenai trend produk yang sedang diminati pasar,” terangnya.
Menurut Nur, Alfamart juga berbagi pengetahuan mengenai manajemen ritel kepada para member OBA melalui pelatihan. “Lewat pelatihan kami ingin membagi bagaimana mengelola usaha ritel modern,” ujarnya.
Hingga akhir 2014, anggota OBA telah mencapai 123.097 pedagang dan Alfamart telah merenovasi 194 warung tradisional.
(dmd)