Bekas Pabrik Disulap Jadi Wisata Industri

Rabu, 21 Januari 2015 - 11:20 WIB
Bekas Pabrik Disulap Jadi Wisata Industri
Bekas Pabrik Disulap Jadi Wisata Industri
A A A
Tak semua perusahaan memiliki pemikiran jauh dalam mendukung pendidikan dan pengenalan sejarah kepada masyarakat. Namun, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) merupakan satu dari perusahaan yang melakukan inovasi mengukir sejarah dalam bingkai museum dan education park.

PT Semen Indonesia (SMI) memutuskan untuk menjadikan bekas pabrik semen menjadi museum pembelajaran. Bekas pabrik ini akan disulap menjadi wisata industri yang bisa dimanfaatkan masyarakat dalam berkreasi dan belajar. Wisata ini akan menceritakan perjalanan panjang PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sebagai perusahaan semen terbesar di Indonesia.

Mulai peresmian yang dilakukan Presiden RI Soekarno, kemudian pengembangan perusahaan hingga menjadi perusahaan yang menguasai dunia. Proses pengembangan di Indonesia juga menjadi sejarah tersendiri dalam museum, termasuk ekspansi pabrik ke Tuban dan Rembang, Jawa Tengah. Begitu juga dengan akuisisi pabrik, semua akan tersaji dalam museum ini.

Keberadaan museum ini akan lebih menarik karena bakal memanfaatkan lokasi yang sangat luas. Untuk area pabrik atau dikenal dengan zona A seluas 3,2 hektare (ha), sedangkan area gunung dalam zona B seluas 6,6 ha. “Pabrik-pabrik yang tidak dioperasikan akan kita buat museum. Konsep akan kita buat semenarik mungkin supaya masyarakat tidak bosan,” kata Ketua Bidang Museum dan Education Park Semen Indonesia Mat Sulkan.

Untuk konsep, Mat Sulkan mengatakan, pihaknya sedang merancang museum yang bersifat monumental dan memberikan pengenalan, pembelajaran, dan dapat menghasilkan pengetahuan serta keterampilan yang bersifat rekreatif, menyenangkan, dan tidak membosankan.

Untuk menampung itu, tim ini akan bekerja keras memanfaatkan segala bentuk aktivitas dan objek museum dengan optimalisasi ruang yang ada serta penambahan ruang-ruang yang baru. Pihaknya berkomitmen fisik bangunan baru tidak boleh merusak kualitas visual bangunan eks pabrik saat ini.

“Kita juga akan padukan TI (teknologi informasi) untuk menjadikan museum lebih menarik. Kita tidak ingin museum ini membosankan. Yang jelas, ini warisan budaya berupa pabrik semen,” ungkapnya. Area eks tambang bakal menjadi wisata utama untuk menemani keberadaan museum. Keduanya saling sinergi untuk menjadi daya tarik tersendiri.

Eks tambang akan menjadi wisata hutan yang bisa dijadikan untuk pendidikan luar seperti kegiatan pramuka dan pengenalan alam. Jika selama ini banyak yang menjadikan Kota Batu dan Malang sebagai wisata alam, Semen Indonesia (SMI) akan menjadikan Gresik sebagai alternatif wisata alam. Wisata ini memiliki konsep yang sangat baik, tim akan memadukan hutan (area tambang), wisata pabrik, restoran, penginapan, dan wisata pendidikan di Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) Gresik.

Tim bahkan berharap akan ada integrasi dengan wisata religi yang sudah ada di Gresik seperti Sunan Giri dan Putri Cempo. “Ini sangat berkaitan dan memiliki lokasi yang sangat dekat. Kami ingin menyambungkan dengan wisata yang ada,” kata Mat Sulkan.

Mat Sulkan menuturkan, dari rencana yang ada, pembangunan museum akan selesai tahun ini, sedangkan education park akan terus berjalan. Saat ini beberapa lokasi wisata alam sudah bisa difungsikan seperti pinball . Wisata ini sudah memiliki penggemar yang sangat banyak. Namun, wisata ini juga akan dilebarkan supaya masyarakat yang memanfaatkan bisa lebih puas dalam permainannya.

Apalagi, anggaran yang disiapkan untuk pembangunan museum dan education park menggunakan sistem multiyears selama tiga tahun. Tahap awal pembangunan museum akan dikucurkan sebesar Rp10 miliar. Dana tersebut untuk perbaikan dan pencerahan peralatanperalatan pabrik yang sudah berkarat. Dari kondisi sekarang akan disulap menjadi lokasi yang memiliki daya tarik tersendiri.

Bahkan ada rancangan untuk mengambil contoh beberapa museum yang ada di Eropa sebab Eropa sudah berani memadukan teknologi informasi untuk membuat menarik sebuah wisata. “Ini saya ambil dari internet desain Eropa, cukup menarik yang terowongan,” ujar dia.

Arief ardliyanto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3349 seconds (0.1#10.140)