Memberdayakan Masyarakat, Menjaga Keutuhan Perusahaan
A
A
A
Pemberdayaan masyarakat merupakan hal penting bagi seluruh perusahaan di Indonesia tidak terkecuali PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR). Bagi Semen Indonesia, masyarakat sekitar merupakan aset yang harus dijaga untuk kesinambungan berjalannya roda perusahaan.
Untuk itu pada 2015, Semen Indonesia lebih fokus pada program berkelanjutan dalam mengimplementasikan corporate social responsibility (CSR). Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Suparni menjelaskan, penyaluran dana CSR perseroan lebih diutamakan yang sifatnya pemberdayaan masyarakat.
Khususnya program-program yang mempunyai creating user value (nilai tambah edukasi). “Selama ini CSR itu dialokasikan program yang sifatnya plan trofi atau langsung habis. Kami tidak ingin hal itu terjadi. Harus diutamakan program kemasyarakatan yang sifatnya mempunyai nilai tambah dan berkelanjutan,” ujar Parni.
Menurut Parni, besarnya perhatian perseroan terhadap pemberdayaan masyarakat khususnya di lingkungan pabrik milik Semen Indonesia bisa dilihat dari alokasi dana CSR yang tidak sedikit. Untuk tahun ini, perseroan menganggarkan dana CSR mencapai Rp170 miliar. Dana tersebut dipakai untuk kegiatan CSR anak usaha perseroan yakni PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Semen Padang, dan Thang Long Cement Vietnam.
Untuk dana CSR PT Semen Gresik diutamakan program baru di lokasi pabrik, di antaranya di Kabupaten Gresik, Tuban, dan Kabupaten Rembang. Suparni menjelaskan, untuk program baru yang mempunyai creating user value di tiga lokasi pabrik Semen Gresik sudah ditetapkan. Di Tuban, ada program Forum Masyarakat Kokoh dengan tiga desa ring satu membuat Desa Perkasa (produktivitas, kokoh, dan sejahtera). Masingmasing desa mendapat dana Rp500 juta.
“Untuk detail programnya masih digodok dan disesuaikan kebutuhan serta kondisi sosial masyarakatnya, karena masing-masing desa keutuhannya berbeda. Hanya fokusnya sektor pertanian, peternakan, dan perikanan,” jelas dia. Untuk Kabupaten Rembang tidak ketinggalan.
Meski pembangunan pabrik Semen di Rembang baru tahap sosialisasi dan pancang, Semen Indonesia selaku holding sudah merealisasikan dana CSR-nya. Suparni menyebut program baru yang dikembangkan adalah membuat Kampung Nelayan bagi desa-desa ring satu. “Kampung Nelayan tersebut merupakan kampung pembinaan berkelanjutan. Mulai kebersihan, pendidikan hingga menciptakan lapangan usaha bagi warganya. Kami semua yang melakukan stimulus,” katanya.
Wisata Heritage
Khusus Kabupaten Gresik, Suparni mengungkapkan, fokus program penyaluran dana CSR adalah reklamasi bekas lahan tambang yang totalnya mencapai lebih dari 400 hektare. Program tersebut terintegrasi menjadi tiga program utama, yaitu Botanical Garden (Kebun Raya), Kawasan Museum Industri, Education Park dan Universitas Internasional Semen Indonesia.
Program tersebut diberi nama Pembangunan Heritage Semen Indonesia. Pada HUT Semen Indonesia kedua, tepatnya 7 Januari 2015, program tersebut diumumkan kepada masyarakat. Selain melestarikan lingkungan, dalam program tersebut juga dibangun berbagai fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk rekreasi dan belajar.
Suparni menjelaskan, untuk pembangunan kawasan Heritage Semen Indonesia tersebut manajemen menyiapkan dana sebesar Rp50 miliar. Menurut dia, pembangunan Heritage di kawasan Semen Indonesia ini merupakan inovasi baru dalam melestarikan industri persemenan di Indonesia.
Pasalnya, pabrik Semen Gresik yang bertempat di Jalan Veteran Gresik ini merupakan pabrik semen pertama kali yang diresmikan Presiden RI pertama Soekarno pada 7 Agustus 1957. Saat itu, kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun.
“Pembangunan akan memakan waktu selama dua tahun. Dimulai tahun ini dan selesai tahun 2017. Semen Indonesia merupakan BUMN pertama yang membangun kawasan industri menjadi Wisata Industri Nasional yang terpadu,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, pembangunan Botanical Garden atau Kebun Raya, Museum Industri, dan Education Park yang dituangkan dalam Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) diharapkan menjadi kawasan terpadu dan terolah. Kelak yang menjawab tuntutan generasi masa kini dan masa mendatang akan fasilitas edukasi yang rekreatif. Ke depan, Suparni berharap Heritage Semen Indonesia yang terintegrasi menjadi wisata industri ini juga menjadi pilihan salah satu wisata menarik.
Kawasan wisata ini bisa diselaraskan dengan wisata religi seperti Sunan Giri dan Malik Ibrahim. Hanya memang perlu dikomunikasikan degan Pemkab Gresik secara intensif. “Jadi para wisatawan selain berkunjung ke Makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim juga bisa berkunjung ke wisata Heritage Semen Indonesia. Kami sangat senang jika masyarakat antusias untuk mengunjungi Heritage di kawasan kami,” katanya.
Pembangunan kebun raya dilaksanakan di bekas lahan tambang Ngipik dengan luas 49 hektare. Konsepnya adalah taman budaya dengan tanaman langka, buah langka, tanaman obat, dan tanaman penghasil oksigen tinggi yang dilengkapi dengan tempat olahraga, tempat pembelajaran, rekreasi, tempat makan, tempat peristirahatan dan lahan penelitian yang mana pengunjung akan terlibat di dalamnya. Museum dan Education Park dibangun di lokasi bekas pabrik Semen Gresik dengan luas 3,2 hektare.
Museum digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum seperti peninggalan sejarah, seni, ilmu pengetahuan dan menyimpan barang kuno. Education digunakan untuk aktivitas pembelajaran yang menghasilkan sebuah pengetahuan dan keahlian.
“Museum ini akan difungsikan juga sebagai tempat rekreasi anak dan keluarga yang dilengkapi dengan berbagai mainan, hiburan, tempat istirahat, dan resto. Jadi, kita konsep museum ini sebagai tempat rekreasi yang edukatif dan nyaman bagi keluarga. Selain itu, mereka bisa mengetahui bagaimana proses pembuatan semen,” ujarnya.
Selain itu, juga akan dibangun Universitas International Semen Indonesia dengan luas 1,19 hektare. Universitas ini merupakan satu wadah pembelajaran untuk mahasiswa dan mahasiswi seluruh Indonesia bertaraf internasional yang memiliki 3 fakultas dan 10 program studi.
Ashadi ik
Untuk itu pada 2015, Semen Indonesia lebih fokus pada program berkelanjutan dalam mengimplementasikan corporate social responsibility (CSR). Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Suparni menjelaskan, penyaluran dana CSR perseroan lebih diutamakan yang sifatnya pemberdayaan masyarakat.
Khususnya program-program yang mempunyai creating user value (nilai tambah edukasi). “Selama ini CSR itu dialokasikan program yang sifatnya plan trofi atau langsung habis. Kami tidak ingin hal itu terjadi. Harus diutamakan program kemasyarakatan yang sifatnya mempunyai nilai tambah dan berkelanjutan,” ujar Parni.
Menurut Parni, besarnya perhatian perseroan terhadap pemberdayaan masyarakat khususnya di lingkungan pabrik milik Semen Indonesia bisa dilihat dari alokasi dana CSR yang tidak sedikit. Untuk tahun ini, perseroan menganggarkan dana CSR mencapai Rp170 miliar. Dana tersebut dipakai untuk kegiatan CSR anak usaha perseroan yakni PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Semen Padang, dan Thang Long Cement Vietnam.
Untuk dana CSR PT Semen Gresik diutamakan program baru di lokasi pabrik, di antaranya di Kabupaten Gresik, Tuban, dan Kabupaten Rembang. Suparni menjelaskan, untuk program baru yang mempunyai creating user value di tiga lokasi pabrik Semen Gresik sudah ditetapkan. Di Tuban, ada program Forum Masyarakat Kokoh dengan tiga desa ring satu membuat Desa Perkasa (produktivitas, kokoh, dan sejahtera). Masingmasing desa mendapat dana Rp500 juta.
“Untuk detail programnya masih digodok dan disesuaikan kebutuhan serta kondisi sosial masyarakatnya, karena masing-masing desa keutuhannya berbeda. Hanya fokusnya sektor pertanian, peternakan, dan perikanan,” jelas dia. Untuk Kabupaten Rembang tidak ketinggalan.
Meski pembangunan pabrik Semen di Rembang baru tahap sosialisasi dan pancang, Semen Indonesia selaku holding sudah merealisasikan dana CSR-nya. Suparni menyebut program baru yang dikembangkan adalah membuat Kampung Nelayan bagi desa-desa ring satu. “Kampung Nelayan tersebut merupakan kampung pembinaan berkelanjutan. Mulai kebersihan, pendidikan hingga menciptakan lapangan usaha bagi warganya. Kami semua yang melakukan stimulus,” katanya.
Wisata Heritage
Khusus Kabupaten Gresik, Suparni mengungkapkan, fokus program penyaluran dana CSR adalah reklamasi bekas lahan tambang yang totalnya mencapai lebih dari 400 hektare. Program tersebut terintegrasi menjadi tiga program utama, yaitu Botanical Garden (Kebun Raya), Kawasan Museum Industri, Education Park dan Universitas Internasional Semen Indonesia.
Program tersebut diberi nama Pembangunan Heritage Semen Indonesia. Pada HUT Semen Indonesia kedua, tepatnya 7 Januari 2015, program tersebut diumumkan kepada masyarakat. Selain melestarikan lingkungan, dalam program tersebut juga dibangun berbagai fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk rekreasi dan belajar.
Suparni menjelaskan, untuk pembangunan kawasan Heritage Semen Indonesia tersebut manajemen menyiapkan dana sebesar Rp50 miliar. Menurut dia, pembangunan Heritage di kawasan Semen Indonesia ini merupakan inovasi baru dalam melestarikan industri persemenan di Indonesia.
Pasalnya, pabrik Semen Gresik yang bertempat di Jalan Veteran Gresik ini merupakan pabrik semen pertama kali yang diresmikan Presiden RI pertama Soekarno pada 7 Agustus 1957. Saat itu, kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun.
“Pembangunan akan memakan waktu selama dua tahun. Dimulai tahun ini dan selesai tahun 2017. Semen Indonesia merupakan BUMN pertama yang membangun kawasan industri menjadi Wisata Industri Nasional yang terpadu,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, pembangunan Botanical Garden atau Kebun Raya, Museum Industri, dan Education Park yang dituangkan dalam Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) diharapkan menjadi kawasan terpadu dan terolah. Kelak yang menjawab tuntutan generasi masa kini dan masa mendatang akan fasilitas edukasi yang rekreatif. Ke depan, Suparni berharap Heritage Semen Indonesia yang terintegrasi menjadi wisata industri ini juga menjadi pilihan salah satu wisata menarik.
Kawasan wisata ini bisa diselaraskan dengan wisata religi seperti Sunan Giri dan Malik Ibrahim. Hanya memang perlu dikomunikasikan degan Pemkab Gresik secara intensif. “Jadi para wisatawan selain berkunjung ke Makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim juga bisa berkunjung ke wisata Heritage Semen Indonesia. Kami sangat senang jika masyarakat antusias untuk mengunjungi Heritage di kawasan kami,” katanya.
Pembangunan kebun raya dilaksanakan di bekas lahan tambang Ngipik dengan luas 49 hektare. Konsepnya adalah taman budaya dengan tanaman langka, buah langka, tanaman obat, dan tanaman penghasil oksigen tinggi yang dilengkapi dengan tempat olahraga, tempat pembelajaran, rekreasi, tempat makan, tempat peristirahatan dan lahan penelitian yang mana pengunjung akan terlibat di dalamnya. Museum dan Education Park dibangun di lokasi bekas pabrik Semen Gresik dengan luas 3,2 hektare.
Museum digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum seperti peninggalan sejarah, seni, ilmu pengetahuan dan menyimpan barang kuno. Education digunakan untuk aktivitas pembelajaran yang menghasilkan sebuah pengetahuan dan keahlian.
“Museum ini akan difungsikan juga sebagai tempat rekreasi anak dan keluarga yang dilengkapi dengan berbagai mainan, hiburan, tempat istirahat, dan resto. Jadi, kita konsep museum ini sebagai tempat rekreasi yang edukatif dan nyaman bagi keluarga. Selain itu, mereka bisa mengetahui bagaimana proses pembuatan semen,” ujarnya.
Selain itu, juga akan dibangun Universitas International Semen Indonesia dengan luas 1,19 hektare. Universitas ini merupakan satu wadah pembelajaran untuk mahasiswa dan mahasiswi seluruh Indonesia bertaraf internasional yang memiliki 3 fakultas dan 10 program studi.
Ashadi ik
(ars)