Industri Tempe Topang Pertumbuhan Ekonomi RI
A
A
A
JAKARTA - Ketua dan Penggagas Indonesia Tempe Movement FG Winarno mengklaim, tempe merupakan sektor pangan utama yang mampu menopang pendapatan ekonomi Indonesia.
"Suatu ketika tempe bisa jadi meningkatkan ekonomi, seperti batik dan lainnya. Sebagai eksplore untuk disalurkan. Ini tergantung masyarakat Indonesia," ujarnya kepada Sindonews di Universitas Katholik Atmajaya, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Menurutnya, pemerintah perlu melakukan sejumlah upaya agar produk asli Indonesia ini tidak diakui negara lain, seperti beberapa kasus sebelumnya.
"Ya, bisa juga kaitannya, pertama agar tempe jangan diakui negara lain," imbuh dia.
Winarno mengatakan, para pakar dan ilmuwan sedianya berniat memberikan pendapat dan saran kepada pemerintah mengenai potensi tempe untuk bisa masuk pasar dunia.
"Kita dari ilmuwan, ingin memberikan pendapat dan saran kepada pemerintah, serta pada masyarakat luas bagaimana mengenal tempe dan meningkatkan potensi tempe ini," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gerakan Tempe Movement akan membangkitkan Tempe menjadi makanan kelas internasional, melalui seminar internasional yang bertajuk International Conference on Tempe and Its Related Product 2015 di Yogyakarta.
Dia mengatakan, penyelenggaran seminar internasional ini untuk memperkenalkan produk makanan khas Indonesia mempunyai manfaat penting bagi kesehatan.
"Kita kembangkan akan kita rekomendasi nanti dijamin, benefit maupun arti positifnya bagi kesehatan," tuturnya.
Lebih lanjut, nantinya acara ini akan melibatkan industri tempe untuk memeriahkan acara tersebut serta untuk mendukung para pelaku industri tempe.
"Di situ juga terlibat industri tempe, industri tempe juga perlu didukung," pungkas Winarno.
"Suatu ketika tempe bisa jadi meningkatkan ekonomi, seperti batik dan lainnya. Sebagai eksplore untuk disalurkan. Ini tergantung masyarakat Indonesia," ujarnya kepada Sindonews di Universitas Katholik Atmajaya, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Menurutnya, pemerintah perlu melakukan sejumlah upaya agar produk asli Indonesia ini tidak diakui negara lain, seperti beberapa kasus sebelumnya.
"Ya, bisa juga kaitannya, pertama agar tempe jangan diakui negara lain," imbuh dia.
Winarno mengatakan, para pakar dan ilmuwan sedianya berniat memberikan pendapat dan saran kepada pemerintah mengenai potensi tempe untuk bisa masuk pasar dunia.
"Kita dari ilmuwan, ingin memberikan pendapat dan saran kepada pemerintah, serta pada masyarakat luas bagaimana mengenal tempe dan meningkatkan potensi tempe ini," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gerakan Tempe Movement akan membangkitkan Tempe menjadi makanan kelas internasional, melalui seminar internasional yang bertajuk International Conference on Tempe and Its Related Product 2015 di Yogyakarta.
Dia mengatakan, penyelenggaran seminar internasional ini untuk memperkenalkan produk makanan khas Indonesia mempunyai manfaat penting bagi kesehatan.
"Kita kembangkan akan kita rekomendasi nanti dijamin, benefit maupun arti positifnya bagi kesehatan," tuturnya.
Lebih lanjut, nantinya acara ini akan melibatkan industri tempe untuk memeriahkan acara tersebut serta untuk mendukung para pelaku industri tempe.
"Di situ juga terlibat industri tempe, industri tempe juga perlu didukung," pungkas Winarno.
(izz)