Pendapatan PGAS Tahun Ini Diproyeksi Rp48 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) diproyeksikan bisa membukukan pendapatan tahun ini sebesar USD3,84 miliar atau setara Rp48 triliun (Rp12.500/USD).
Direktur Quant Kapital Investama Hans Kwee dalam risetnya menyatakan, pendapatan emiten penyalur gas tersebut meningkat 12,8% dibandingkan proyeksi pendapatan tahun lalu yang diperkirakan sebesar USD3,41 miliar.
"Pendapatan PGAS tahun 2015, kami prediksikan akan naik sekitar 12,8% dibandingkan tahun 2014, sedangkan untuk EPS-nya kami prediksi tetap di 0,04 karena masih sulitnya mendapatakan pasokan gas untuk perseroan di tahun ini," kata Hans dalam rilisnya, Kamis (22/1/2015).
Seiring dengan naiknya pendapatan, EBITDA PGAS sepanjang tahun ini juga diperkirakan tumbuh 10,2% menjadi USD1,26 miliar dibandingkan proyeksi tahun lalu USD1,14 miliar.
Sementara untuk laba bersih perseroan diperkirakan tembus USD840,99 juta atau meningkat 8,3% dari proyeksi hingga akhir Desember 2014 sebesar USD776,83 juta.
Menurutnya, harga jual gas milik PGAS masih jauh lebih murah dibandingkan harga jual gas elpiji Pertamina, sehingga gas milik PGAS banyak diminati oleh kalangan rumah tangga.
"Hanya saja tidak bisa menjangkau semua kalangan, tergantung pada lokasi di mana pipa milik PGAS berada," tandasnya.
Saat ini, PGAS terus menambah infrastruktur gas di Indonesia. Salah satunya adalah pembangunan pipa Transmisi Gas Bumi Kalijaga I (Kepodang-Tembak Lorok).
Pembangunan Kalija I merupakan tahap awal dari pembangunan ruas pipa transmisi gas bumi Bontang, Kalimantan Timur-Semarang, Jawa Tengah atau yang lebih dikenal sebagai Kalija.
"Ruas transmisi Kalija I merupakan ruas pipa yang digunakan untuk mengalirkan gas bumi sepanjang 116 juta kaki kubik per hari dari Lapangan Kepodang yang dioperasikan oleh Petronas Carigali Muriah Ltd ke PLTGU Tambak Lorok," paparnya.
Perseroan juga berencana membangun proyek pipa gas dari Madura ke Jawa Timur untuk menghubungkan sumber gas dari Santos di Madura ke pelanggan gas di Jawa Timur.
Direktur Quant Kapital Investama Hans Kwee dalam risetnya menyatakan, pendapatan emiten penyalur gas tersebut meningkat 12,8% dibandingkan proyeksi pendapatan tahun lalu yang diperkirakan sebesar USD3,41 miliar.
"Pendapatan PGAS tahun 2015, kami prediksikan akan naik sekitar 12,8% dibandingkan tahun 2014, sedangkan untuk EPS-nya kami prediksi tetap di 0,04 karena masih sulitnya mendapatakan pasokan gas untuk perseroan di tahun ini," kata Hans dalam rilisnya, Kamis (22/1/2015).
Seiring dengan naiknya pendapatan, EBITDA PGAS sepanjang tahun ini juga diperkirakan tumbuh 10,2% menjadi USD1,26 miliar dibandingkan proyeksi tahun lalu USD1,14 miliar.
Sementara untuk laba bersih perseroan diperkirakan tembus USD840,99 juta atau meningkat 8,3% dari proyeksi hingga akhir Desember 2014 sebesar USD776,83 juta.
Menurutnya, harga jual gas milik PGAS masih jauh lebih murah dibandingkan harga jual gas elpiji Pertamina, sehingga gas milik PGAS banyak diminati oleh kalangan rumah tangga.
"Hanya saja tidak bisa menjangkau semua kalangan, tergantung pada lokasi di mana pipa milik PGAS berada," tandasnya.
Saat ini, PGAS terus menambah infrastruktur gas di Indonesia. Salah satunya adalah pembangunan pipa Transmisi Gas Bumi Kalijaga I (Kepodang-Tembak Lorok).
Pembangunan Kalija I merupakan tahap awal dari pembangunan ruas pipa transmisi gas bumi Bontang, Kalimantan Timur-Semarang, Jawa Tengah atau yang lebih dikenal sebagai Kalija.
"Ruas transmisi Kalija I merupakan ruas pipa yang digunakan untuk mengalirkan gas bumi sepanjang 116 juta kaki kubik per hari dari Lapangan Kepodang yang dioperasikan oleh Petronas Carigali Muriah Ltd ke PLTGU Tambak Lorok," paparnya.
Perseroan juga berencana membangun proyek pipa gas dari Madura ke Jawa Timur untuk menghubungkan sumber gas dari Santos di Madura ke pelanggan gas di Jawa Timur.
(rna)