DKI Kucurkan Rp47 M Kembangkan Pasar Induk Cipinang
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok) mengungkapkan, pemerintah provinsi (pemprov) siap menggelontorkan dana Rp47 miliar untuk pengembangan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.
Dia mengatakan, pengelola pasar PT Food Station Tjipinang Jaya (PT FSTJ) membutuhkan modal guna menambah gudang logistik.
"Kita tahu lah, PT FSTJ butuh modal biar bisa bangun gudang lebih banyak dan luasannya terpakai," ujarnya, usai memimpin rapat umum pemegang saham (RUPS), di kantor PT FSTJ, Jumat (23/1/2015).
Ahok menambahkan, melalui semangat kebersamaan yang diwariskan oleh mantan gubernur Ali Sadikin, pihaknya tidak ingin ada saham yang terdelusi. Melalui mekanisme prefence, Pemprov siap mengucurkan modal ke pihak manajemen pasar induk beras.
"Jadi semangat Pak Ali kebersamaan. Kita kucurkan modal, tapi bukan sebagai utang," jelas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok mencontohkan, jika pemprov menggelontorkan modal sebesar 5% dan terdapat keuntungan sebesar 100 perak, maka 5 perak akan masuk ke Pemprov. Sementara sisanya dibagi secara rata ke pemilik saham yang lain.
"Lewat sistem itu, misal 5%, untung 100, 95 kita bagi karena 5 sebelumnya masuk ke Pemprov," terangnya.
Namun saat ini kata Ahok, RUPS ditunda untuk sementara waktu. Pasalnya, dia meminta agar dilakukan audit independen terhadap manajemen pasar induk beras tersebut.
Seperti diketahui, mantan direktur umum pasar, Syamsul Hilataha memiliki saham sebesar 12 lembar. Meski beberapa saham tersebut telah dijual, Ahok menduga ada kejanggalan dari kepilikan tersebut.
"Kita tunda RUPS, saya ingin ada audit independen dulu," tandasnya.
Dia mengatakan, pengelola pasar PT Food Station Tjipinang Jaya (PT FSTJ) membutuhkan modal guna menambah gudang logistik.
"Kita tahu lah, PT FSTJ butuh modal biar bisa bangun gudang lebih banyak dan luasannya terpakai," ujarnya, usai memimpin rapat umum pemegang saham (RUPS), di kantor PT FSTJ, Jumat (23/1/2015).
Ahok menambahkan, melalui semangat kebersamaan yang diwariskan oleh mantan gubernur Ali Sadikin, pihaknya tidak ingin ada saham yang terdelusi. Melalui mekanisme prefence, Pemprov siap mengucurkan modal ke pihak manajemen pasar induk beras.
"Jadi semangat Pak Ali kebersamaan. Kita kucurkan modal, tapi bukan sebagai utang," jelas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok mencontohkan, jika pemprov menggelontorkan modal sebesar 5% dan terdapat keuntungan sebesar 100 perak, maka 5 perak akan masuk ke Pemprov. Sementara sisanya dibagi secara rata ke pemilik saham yang lain.
"Lewat sistem itu, misal 5%, untung 100, 95 kita bagi karena 5 sebelumnya masuk ke Pemprov," terangnya.
Namun saat ini kata Ahok, RUPS ditunda untuk sementara waktu. Pasalnya, dia meminta agar dilakukan audit independen terhadap manajemen pasar induk beras tersebut.
Seperti diketahui, mantan direktur umum pasar, Syamsul Hilataha memiliki saham sebesar 12 lembar. Meski beberapa saham tersebut telah dijual, Ahok menduga ada kejanggalan dari kepilikan tersebut.
"Kita tunda RUPS, saya ingin ada audit independen dulu," tandasnya.
(dmd)