Wika Beton Siap Operasikan Pabrik Pemecah Batu
A
A
A
JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton (WTON) pada tahun ini siap mengoperasikan dua pabrik pemecah batu (crushing plant) di wilayah Bogor dan Lampung Selatan.
Investor Relation Wijaya Karya Beton Yushadi mengatakan, pengoperasian pabrik pemecah batu tersebut akan memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan precast (tiang pancang) perseroan.
Sepanjang tahun lalu, dengan kapasitas produksi beton sebesar 1,7 ton per tahun membutuhkan bahan baku 400 ribu ton split.
"Dengan beroperasinya dua pabrik ini maka total kapasitas produksinya sebesar 700 ton split per jam. Tahun ini target produksi beton kami naik 15%-20%, jadi kebutuhan bahan bakunya juga ikut naik," kata Yushadi saat dihubungi, Senin (26/1/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk pabrik pemecah batu di Kecamatan Cigudeg, Bogor telah beroperasi. Investasi pembangunan pabrik seluas 34 hektare (ha) tersebut mencapai Rp113 miliar, termasuk biaya pembebasan lahan.
"Produksi pabrik ini akan menyuplai kebutuhan tiang pancang di wilayah Jabodetabek. Selain bahan baku beton, kami juga memproduksi screen yang bisa digunakan sebagai bahan baku dari aspal," imbuhnya
Sedangkan pabrik pemecah batu kedua yang berada di wilayah Lampung Selatan ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal II/2015. Total investasi pabrik seluas 67 ha itu mencapai Rp350 miliar, termasuk pabrik produksi precast dan biaya pembebasan lahannya.
"Kami juga berencana membangun satu crushing plant di wilayah Palu, namun masih harus menungggu perizinan dan rencana pembangunan pabrik di Kalimantan Selatan, kemungkinan baru dibangun tahun depan," jelasnya.
Investor Relation Wijaya Karya Beton Yushadi mengatakan, pengoperasian pabrik pemecah batu tersebut akan memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan precast (tiang pancang) perseroan.
Sepanjang tahun lalu, dengan kapasitas produksi beton sebesar 1,7 ton per tahun membutuhkan bahan baku 400 ribu ton split.
"Dengan beroperasinya dua pabrik ini maka total kapasitas produksinya sebesar 700 ton split per jam. Tahun ini target produksi beton kami naik 15%-20%, jadi kebutuhan bahan bakunya juga ikut naik," kata Yushadi saat dihubungi, Senin (26/1/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk pabrik pemecah batu di Kecamatan Cigudeg, Bogor telah beroperasi. Investasi pembangunan pabrik seluas 34 hektare (ha) tersebut mencapai Rp113 miliar, termasuk biaya pembebasan lahan.
"Produksi pabrik ini akan menyuplai kebutuhan tiang pancang di wilayah Jabodetabek. Selain bahan baku beton, kami juga memproduksi screen yang bisa digunakan sebagai bahan baku dari aspal," imbuhnya
Sedangkan pabrik pemecah batu kedua yang berada di wilayah Lampung Selatan ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal II/2015. Total investasi pabrik seluas 67 ha itu mencapai Rp350 miliar, termasuk pabrik produksi precast dan biaya pembebasan lahannya.
"Kami juga berencana membangun satu crushing plant di wilayah Palu, namun masih harus menungggu perizinan dan rencana pembangunan pabrik di Kalimantan Selatan, kemungkinan baru dibangun tahun depan," jelasnya.
(rna)