Bulog Diusulkan Dapat Rp3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Perum Bulog diusulkan mendapatkan suntikan dana sebesar Rp3 triliun. Suntikan dana melalui Penyertaan Modal Pemerintah (PMN) tersebut terungkap saat Panitia Kerja (Panja) DPR melakukan rapat kerja bersama Deputi Bidang Usaha Agro dan Industri Strategis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhamad Zamkhani dan direksi Perum Bulog di ruang Komisi VI DPR kemarin.
Rapat yang dipimpin Ketua Ahmad Hafidz Tohir tersebut berlangsung alot yang dihujani puluhan pertanyaan. Anggota Komisi VI umumnya mempertanyakan soal urgensi dari rencana penyuntikan dana sebesar Rp3 triliun. Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengatakan, pemberian PMN tersebut harus lebih selektif kepada BUMN yang benar-benar membutuhkan dan memberi dampak luas kepada masyarakat.
”Dalam rencana bisnis yang disampaikan, PMN tidak dapat meningkatkan kinerja keuangan Perum Bulog,” kata Darmadi. Padahal, tambahnya, Bulog sebagai badan yang ditugasi negara untuk melakukan stabilisasi harga pangan seharusnya dapat memanfaatkan suntikan dana untuk menopang program swasembada pangan.
”Jangan sampai Bulog karena penugasan itu mengalami rugi, karena jika rugi nanti, akan tetap meminta suntikan dana,” ungkapnya. PerumBulogmasukdalamjajaran 35 BUMN yang diusulkan mendapat suntikan dana dari APBN-P 2015 dengan total PMN sebesar Rp48,01 triliun. Sementara itu, Dirut Bulog Lenny Sugihat mengatakan, jika pemerintah memberikan suntikan, dana tersebut akan digunakan untuk percepatan penyerapan gabah/ beras pada saat panen raya.
Penyerapan gabah/beras tersebut dalam rangka penguatan stok sebagai bagian dari cadangan pangan pemerintah (CPP) dalam bentuk beras, stabilisasi harga pangan, dan peningkatan kesejahteraan petani. ”Penyerapan gabah/beras petani mencapai 417.473 ton/ tiga bulan atau 1,61 juta ton/ tahun dari target 3,2 juta ton per tahun. PMN ini juga dapat mendorong efisiensi biaya bunga sebesar Rp300 miliar,” ucapnya.
Dengan perolehan PMN, Bulog memperkirakan pendapatan perusahaan 2018 mencapai Rp47,88 triliun, melonjak dari 2015 sekitar Rp32,09 triliun. Pada saat yang bersamaan Bulog, memproyeksikan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun atau naik dari laba bersih sebelumnya Rp597 miliar.
Oktiani endarwati/Ant
Rapat yang dipimpin Ketua Ahmad Hafidz Tohir tersebut berlangsung alot yang dihujani puluhan pertanyaan. Anggota Komisi VI umumnya mempertanyakan soal urgensi dari rencana penyuntikan dana sebesar Rp3 triliun. Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengatakan, pemberian PMN tersebut harus lebih selektif kepada BUMN yang benar-benar membutuhkan dan memberi dampak luas kepada masyarakat.
”Dalam rencana bisnis yang disampaikan, PMN tidak dapat meningkatkan kinerja keuangan Perum Bulog,” kata Darmadi. Padahal, tambahnya, Bulog sebagai badan yang ditugasi negara untuk melakukan stabilisasi harga pangan seharusnya dapat memanfaatkan suntikan dana untuk menopang program swasembada pangan.
”Jangan sampai Bulog karena penugasan itu mengalami rugi, karena jika rugi nanti, akan tetap meminta suntikan dana,” ungkapnya. PerumBulogmasukdalamjajaran 35 BUMN yang diusulkan mendapat suntikan dana dari APBN-P 2015 dengan total PMN sebesar Rp48,01 triliun. Sementara itu, Dirut Bulog Lenny Sugihat mengatakan, jika pemerintah memberikan suntikan, dana tersebut akan digunakan untuk percepatan penyerapan gabah/ beras pada saat panen raya.
Penyerapan gabah/beras tersebut dalam rangka penguatan stok sebagai bagian dari cadangan pangan pemerintah (CPP) dalam bentuk beras, stabilisasi harga pangan, dan peningkatan kesejahteraan petani. ”Penyerapan gabah/beras petani mencapai 417.473 ton/ tiga bulan atau 1,61 juta ton/ tahun dari target 3,2 juta ton per tahun. PMN ini juga dapat mendorong efisiensi biaya bunga sebesar Rp300 miliar,” ucapnya.
Dengan perolehan PMN, Bulog memperkirakan pendapatan perusahaan 2018 mencapai Rp47,88 triliun, melonjak dari 2015 sekitar Rp32,09 triliun. Pada saat yang bersamaan Bulog, memproyeksikan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun atau naik dari laba bersih sebelumnya Rp597 miliar.
Oktiani endarwati/Ant
(bbg)