Pemerintah Targetkan Angka Pengangguran 5,6%
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dan DPR sepakat menargetkan angka pengangguran dalam draf RAPBN-P 2015 sebesar 5,6%.
"Komisi XI menambah target pembangunan, dengan begitu kita minta untuk membuat tingkat pengangguran itu besarannya 5,6%. Pak Andrinof sudah setuju," ujar Ketua Komisi XI DPR RI Fadel Muhammad di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (26/1/2015) tadi malam.
Untuk angka tingkat kemiskinan, membutuhkan waktu berdebat cukup lama, karena dari Komisi XI DPR membutuhkan ekstra effort.
"Tingkat kemiskinan ini, teman-teman dari Komisi XI menginginkan adanya ekstra efort dari pemerintah agar tingkat kemiskinan itu single digit. Tapi pemerintah berasumsi, ini masih. Pada akhirnya, semua dibuat range, akhirnya kita patok dengan besaran 10,3%," jelas Fadel.
Sementara, untuk gini rasio, merupakan indeks yang sangat prihatin ketika harus melihat perkembangan yang ada.
"Kalau boleh kita minta 0,3 didepannya. Tapi pemerintah belum berani. Jadi pemerintah maunya 0,40%," ujar dia.
Maka, Komisi XI meminta pemerintah dalam memnfaatkan ruang fiskal yang besar diarahkan ke percepatan penurunan kmiskinan, gini rasio, pengurangan gap struktural dan regional serta perluasan kesempatan kerja dan berusaha.
"Kesempatan kerja dan berusaha, kita ingin dengan ruang fiskal yang besar dan pemerintah baru, ada perhatian khusus bagaimana memberikan perhatian kepada pengusaha menengah terutama dalam bidang industri dan lain-lain," pungkasnya.
"Komisi XI menambah target pembangunan, dengan begitu kita minta untuk membuat tingkat pengangguran itu besarannya 5,6%. Pak Andrinof sudah setuju," ujar Ketua Komisi XI DPR RI Fadel Muhammad di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (26/1/2015) tadi malam.
Untuk angka tingkat kemiskinan, membutuhkan waktu berdebat cukup lama, karena dari Komisi XI DPR membutuhkan ekstra effort.
"Tingkat kemiskinan ini, teman-teman dari Komisi XI menginginkan adanya ekstra efort dari pemerintah agar tingkat kemiskinan itu single digit. Tapi pemerintah berasumsi, ini masih. Pada akhirnya, semua dibuat range, akhirnya kita patok dengan besaran 10,3%," jelas Fadel.
Sementara, untuk gini rasio, merupakan indeks yang sangat prihatin ketika harus melihat perkembangan yang ada.
"Kalau boleh kita minta 0,3 didepannya. Tapi pemerintah belum berani. Jadi pemerintah maunya 0,40%," ujar dia.
Maka, Komisi XI meminta pemerintah dalam memnfaatkan ruang fiskal yang besar diarahkan ke percepatan penurunan kmiskinan, gini rasio, pengurangan gap struktural dan regional serta perluasan kesempatan kerja dan berusaha.
"Kesempatan kerja dan berusaha, kita ingin dengan ruang fiskal yang besar dan pemerintah baru, ada perhatian khusus bagaimana memberikan perhatian kepada pengusaha menengah terutama dalam bidang industri dan lain-lain," pungkasnya.
(izz)