Jateng Targetkan Serapan Investasi Rp26 T
A
A
A
SEMARANG - Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Yuni Astuti mengungkapkan, target serapan investasi pada 2015 sebesar Rp26 triliun. Target tersebut naik Rp3 triliun dari tahun lalu (Rp23 triliun).
“Kalau untuk realisasinya tahun lalu, belum keluar karena yang akan mengeluarkan dari BKPM pusat,” ujarnya, Selasa (27/1/2015).
Dia mengakui, Jateng memiliki daya tarik tersendiri, bagi para investor terutama investor asing. Namun, saat ini masih terkendala masalah infrastruktur terutama pelabuhan.
“Setiap promosi yang ditanyakan adalah infrastruktur pelabuhan. Harapannya support bisa ekspor langsung dan memadai. Karena para investor tidak mau mengirim barang melalui Surabaya atau Jakarta, karena kaitannya dengan cost,” jelasnya.
Karena itu, dia sangat berharap, pelabuhan Tanjung Emas bisa lebih representatif, terutama dalam hal ekspor-impor.
Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi. Dia mengatakan, kendala utama masuknya investasi di Jateng adalah persoalan infrastruktur. Apindo berharap Infrastruktur di Jateng, baik jalan, pelabuhan maupun bandara memadai, untuk mendukung investasi.
“Kendalanya masih masalah infratruktur, seperti jalan rusak, pelabuhan yang kurang memadai, dan lainnya,” tandas Frans.
“Kalau untuk realisasinya tahun lalu, belum keluar karena yang akan mengeluarkan dari BKPM pusat,” ujarnya, Selasa (27/1/2015).
Dia mengakui, Jateng memiliki daya tarik tersendiri, bagi para investor terutama investor asing. Namun, saat ini masih terkendala masalah infrastruktur terutama pelabuhan.
“Setiap promosi yang ditanyakan adalah infrastruktur pelabuhan. Harapannya support bisa ekspor langsung dan memadai. Karena para investor tidak mau mengirim barang melalui Surabaya atau Jakarta, karena kaitannya dengan cost,” jelasnya.
Karena itu, dia sangat berharap, pelabuhan Tanjung Emas bisa lebih representatif, terutama dalam hal ekspor-impor.
Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi. Dia mengatakan, kendala utama masuknya investasi di Jateng adalah persoalan infrastruktur. Apindo berharap Infrastruktur di Jateng, baik jalan, pelabuhan maupun bandara memadai, untuk mendukung investasi.
“Kendalanya masih masalah infratruktur, seperti jalan rusak, pelabuhan yang kurang memadai, dan lainnya,” tandas Frans.
(dmd)