BFI Finance Targetkan Pembiayaan Tumbuh 10%
A
A
A
JAKARTA - PT BFI Finance Indonesia Tbk menargetkan pembiayaan tumbuh 10% sepanjang tahun ini. Setidaknya perseroan akan menyalurkan pembiayaan hingga Rp10 triliun tahun ini untuk kendaraan bermotor dan KPR.
Retail Business Marketing Direktur BFI Finance Sutadi mengatakan, pihaknya optimistis dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10 triliun meski pertumbuhan ekonomi nasional cenderung menurun. Strategi perseroan disebutnya akan fokus pada penetrasi di kawasan timur Indonesia dan mengembangkan layanan KPR untuk rumah bekas.
”Pembiayaan akhir 2014 belum diaudit tapi setidaknya akan tumbuh 10% dengan nilai bidikan Rp10 triliun. Ini akan mendukung target laba yang mengikuti angka yang sama,” ujar Sutadi di Jakarta kemarin. Dia mengatakan, salah satu strategi mencapai pertumbuhan tersebut dengan menggelar undian berhadiah miliaran.
Program ini digelar sepanjang 2015 dengan empat periode penarikan undian. Tidak hanya itu, BFI juga melakukan penetrasi dengan mengembangkan 20 kantor cabang tahun ini. “Tujuan dari program ini untuk meningkatkan penetrasi perseroan di industri pembiayaan. Sekaligus sebagai cara untuk menjaga loyalitas dari para konsumen,” terangnya. Sampaisaat ini, lanjutdia, aset BFI Finance Indonesia mencapai Rp11,2 triliun dengan 7000 karyawan.
Dengan komposisi pembiayaanporsiterbesarpada mobil 40% terdiri 50% mobil bekas dan 50% mobil baru.”10% lagi komposisi pembiayaan berasal dari motor baru dan bekas, 5% komposisi pembiayaan untuk perumahan dan sisanya pembiayaan alat berat,” katanya. Di samping banyaknya tantangan, namun perseroan memiliki keunggulan yang bisa dijadikan peluang untuk menghadapi persaingan tahun ini.
Perseroan memiliki keuntungan kantor cabang perseroan yang tidak hanya fokus di Jawa, namun juga Indonesia Timur. Dengan luasnya jaringan ini, perseroan bisa mendiversifikasi pembiayaan tidak hanya fokus pada satu segmen. “Potensi rumah bekas masih sangat besar di luar Jawa. Kami siap mengambil peluang dan bersaing dengan perbankan. Meskipunlebihberisiko, kami jaga dengan bunga yang lebih tinggi,” ujarnya.
Hafid fuad
Retail Business Marketing Direktur BFI Finance Sutadi mengatakan, pihaknya optimistis dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10 triliun meski pertumbuhan ekonomi nasional cenderung menurun. Strategi perseroan disebutnya akan fokus pada penetrasi di kawasan timur Indonesia dan mengembangkan layanan KPR untuk rumah bekas.
”Pembiayaan akhir 2014 belum diaudit tapi setidaknya akan tumbuh 10% dengan nilai bidikan Rp10 triliun. Ini akan mendukung target laba yang mengikuti angka yang sama,” ujar Sutadi di Jakarta kemarin. Dia mengatakan, salah satu strategi mencapai pertumbuhan tersebut dengan menggelar undian berhadiah miliaran.
Program ini digelar sepanjang 2015 dengan empat periode penarikan undian. Tidak hanya itu, BFI juga melakukan penetrasi dengan mengembangkan 20 kantor cabang tahun ini. “Tujuan dari program ini untuk meningkatkan penetrasi perseroan di industri pembiayaan. Sekaligus sebagai cara untuk menjaga loyalitas dari para konsumen,” terangnya. Sampaisaat ini, lanjutdia, aset BFI Finance Indonesia mencapai Rp11,2 triliun dengan 7000 karyawan.
Dengan komposisi pembiayaanporsiterbesarpada mobil 40% terdiri 50% mobil bekas dan 50% mobil baru.”10% lagi komposisi pembiayaan berasal dari motor baru dan bekas, 5% komposisi pembiayaan untuk perumahan dan sisanya pembiayaan alat berat,” katanya. Di samping banyaknya tantangan, namun perseroan memiliki keunggulan yang bisa dijadikan peluang untuk menghadapi persaingan tahun ini.
Perseroan memiliki keuntungan kantor cabang perseroan yang tidak hanya fokus di Jawa, namun juga Indonesia Timur. Dengan luasnya jaringan ini, perseroan bisa mendiversifikasi pembiayaan tidak hanya fokus pada satu segmen. “Potensi rumah bekas masih sangat besar di luar Jawa. Kami siap mengambil peluang dan bersaing dengan perbankan. Meskipunlebihberisiko, kami jaga dengan bunga yang lebih tinggi,” ujarnya.
Hafid fuad
(bbg)