Apindo Sulsel Ekspor Empat Jenis Komoditi Rp320 M
A
A
A
MAKASSAR - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan ekspor perdana untuk empat jenis produk unggulan, marmer, cokelat, terigu dan udang senilai Rp320 miliar di areal Terminal Petikemas (TPM) Makassar.
Pelepasan ekspor perdana dilepas Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo didampingi Ketua DPN Apindo Hamdani beserta jajarana pemerintahan lainnya.
Ketua Apindo Sulsel Latunreng mengatakan, produk unggulan yang diekspor berasal dari produk empat perusahaan berbeda, yakni PT Eastern Pearl Flour Milss yang mengekspor tepung terigu dan ampas terigu sebanyak 8 kontainer atau setara 23 ton, dengan negara tujuan ke Timor Leste.
Kemudian, PT Cempaka Wahana mengekspor 25 ton cokelat ke Malaysia, PT Bomar mengekspor udang tepung goreng atau eby fry sebanyak 25 ton ke Jepang dan PT Andika Celebes Transporma mengekspor Marmer 24 ton ke China.
"Ekspor yang dilakukan ini menunjukkan produk Sulsel semakin mendunia, dan kualitasnya diakui dunia, sehingga semakin banyak yang dikirim. Apalagi, tahun ini sudah ada sejumlah daerah tujuan baru di Eropa dan Amerika, seperti ke Belanda dan Jerman," ujarnya, Kamis (29/1/2015).
Dia menjelaskan, produk yang akan diekspor lainnya, seperti kayu dan olahan hasil ikan laut ke negara Korea dan Taiwan. Adanya tambahan negara tujuan baru tentunya di tahun ini semakin membuat optimis nilai ekspor Sulsel bisa semakin meningkat sekitar 20%-30% dari tahun lalu.
Sementara, Syahrul mengagas rencana ekspor bersama sebanyak 20 komiditi unggulan Sulsel lainnya yang akan dilaksanakan pada Agustus.
Bahkan, dia akan mengundang Presiden RI Jokowi demi meyakinkan orang nomor satu di Indonesia ini, jika pertumbuhan ekonomi Sulsel juga didorong dengan lancarnya ekspor yang dilakukan melalui dukungan pengusaha.
Pihaknya juga mengusulkan dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan seluruh elemen, mulai Bea Cukai, Pelindo, Kepolisian dan unsur pemerintah agar memberikan kemudahan pengusaha dalam melaksanakan ekspor.
"Ekspor perdana Apindo di tahun ini semakin menegaskan jika Sulsel memiliki banyak potensi komoditi, dan siap menghadapi persaingan dalam MEA utamanya di sektor perdagangan. Apalagi, jika melihat negara tujuan tentunya Sulsel patut berbangga negara tujuan ekspor juga terbilang besar," katanya.
Dia mencontohkan, untuk Marmer saja Sulsel mampu menembus pasar China, padahal negara ini juga terkenal dengan produksi marmernya, tapi masih mengakui produk Sulsel.
Termasuk, kata Syahrul, sisa tepung terigu masih juga diminta negara lain Timor Leste untuk diekspor, di mana akan dimanfaatkan untuk pakan ternak di negara tersebut.
"Pemprov terus mendorong agar kekuatan ekspor Sulsel terus meningkat, makanya digagas penandatangan komitmen bersama seluruh stake holder dalam memberi kemudahan ekspor," paparnya.
Pelepasan ekspor perdana dilepas Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo didampingi Ketua DPN Apindo Hamdani beserta jajarana pemerintahan lainnya.
Ketua Apindo Sulsel Latunreng mengatakan, produk unggulan yang diekspor berasal dari produk empat perusahaan berbeda, yakni PT Eastern Pearl Flour Milss yang mengekspor tepung terigu dan ampas terigu sebanyak 8 kontainer atau setara 23 ton, dengan negara tujuan ke Timor Leste.
Kemudian, PT Cempaka Wahana mengekspor 25 ton cokelat ke Malaysia, PT Bomar mengekspor udang tepung goreng atau eby fry sebanyak 25 ton ke Jepang dan PT Andika Celebes Transporma mengekspor Marmer 24 ton ke China.
"Ekspor yang dilakukan ini menunjukkan produk Sulsel semakin mendunia, dan kualitasnya diakui dunia, sehingga semakin banyak yang dikirim. Apalagi, tahun ini sudah ada sejumlah daerah tujuan baru di Eropa dan Amerika, seperti ke Belanda dan Jerman," ujarnya, Kamis (29/1/2015).
Dia menjelaskan, produk yang akan diekspor lainnya, seperti kayu dan olahan hasil ikan laut ke negara Korea dan Taiwan. Adanya tambahan negara tujuan baru tentunya di tahun ini semakin membuat optimis nilai ekspor Sulsel bisa semakin meningkat sekitar 20%-30% dari tahun lalu.
Sementara, Syahrul mengagas rencana ekspor bersama sebanyak 20 komiditi unggulan Sulsel lainnya yang akan dilaksanakan pada Agustus.
Bahkan, dia akan mengundang Presiden RI Jokowi demi meyakinkan orang nomor satu di Indonesia ini, jika pertumbuhan ekonomi Sulsel juga didorong dengan lancarnya ekspor yang dilakukan melalui dukungan pengusaha.
Pihaknya juga mengusulkan dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan seluruh elemen, mulai Bea Cukai, Pelindo, Kepolisian dan unsur pemerintah agar memberikan kemudahan pengusaha dalam melaksanakan ekspor.
"Ekspor perdana Apindo di tahun ini semakin menegaskan jika Sulsel memiliki banyak potensi komoditi, dan siap menghadapi persaingan dalam MEA utamanya di sektor perdagangan. Apalagi, jika melihat negara tujuan tentunya Sulsel patut berbangga negara tujuan ekspor juga terbilang besar," katanya.
Dia mencontohkan, untuk Marmer saja Sulsel mampu menembus pasar China, padahal negara ini juga terkenal dengan produksi marmernya, tapi masih mengakui produk Sulsel.
Termasuk, kata Syahrul, sisa tepung terigu masih juga diminta negara lain Timor Leste untuk diekspor, di mana akan dimanfaatkan untuk pakan ternak di negara tersebut.
"Pemprov terus mendorong agar kekuatan ekspor Sulsel terus meningkat, makanya digagas penandatangan komitmen bersama seluruh stake holder dalam memberi kemudahan ekspor," paparnya.
(izz)