BNI Syariah Target Gaet Nasabah Loyal 30%
A
A
A
JAKARTA - Direktur Bisnis PT Bank BNI Syariah, Imam T Saptono manargetkan penggunaan Kartu Haji dan Umroh yang diluncurkan hari ini menggaet 30% nasabah haji dan umroh untuk terus menggunakan layanan BNI Syariah.
"Setiap tahun, BNI syariah berangkatkan 15 ribu jamaah haji, sekitar 30% dari 15 ribu tersebut diharapkan akan menggunakan kartu kita," ujar Imam saat launching Kartu Haji dan Umroh di Rumah Maroko, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Menurutnya, selama ini jamaah haji banyak yang hanya memiliki satu rekening, yaitu rekening haji. Melalui program ini, pihaknya akan mendorong jamaah untuk terus menggunakan rekening BNI Syariah.
Dia berharap, ke depannya Kementerian Agama bisa menggunakan layanan elektronik untuk memberikan living cost kepada jamaah haji. Sebab, jika cuma diberikan bank note, maka harus melalui lelang.
"Ini ada resiko kurs, serta menimbulkan kontra apakah bank memberikan kurs yang tepat," imbuhnya.
Imam menambahkan, layanan Kartu Haji dan Umroh juga akan memberikan kemudahan bagi jamaah haji dan umroh untuk mengambil uang tunai dalam real di Mekkah dan Madinah. "Jika masuk debit, maka uang jamaah akan lebih aman," tandasnya.
"Setiap tahun, BNI syariah berangkatkan 15 ribu jamaah haji, sekitar 30% dari 15 ribu tersebut diharapkan akan menggunakan kartu kita," ujar Imam saat launching Kartu Haji dan Umroh di Rumah Maroko, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Menurutnya, selama ini jamaah haji banyak yang hanya memiliki satu rekening, yaitu rekening haji. Melalui program ini, pihaknya akan mendorong jamaah untuk terus menggunakan rekening BNI Syariah.
Dia berharap, ke depannya Kementerian Agama bisa menggunakan layanan elektronik untuk memberikan living cost kepada jamaah haji. Sebab, jika cuma diberikan bank note, maka harus melalui lelang.
"Ini ada resiko kurs, serta menimbulkan kontra apakah bank memberikan kurs yang tepat," imbuhnya.
Imam menambahkan, layanan Kartu Haji dan Umroh juga akan memberikan kemudahan bagi jamaah haji dan umroh untuk mengambil uang tunai dalam real di Mekkah dan Madinah. "Jika masuk debit, maka uang jamaah akan lebih aman," tandasnya.
(izz)