Realisasi Kredit UMKM di DIY Rp12,7 T
A
A
A
YOGYAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengungkapkan, jumlah kredit yang disalurkan untuk UMKM di DI Yogyakarta (DIY) mencapai Rp12,7 triliun, atau mencapai 42,8% dari seluruh pinjaman yang disalurkan perbankan di DIY.
Menurutnya, jumlah penyaluran kredit kepada UMKM bertumbuh 22,4% (ytd) sepanjang 2014. Ini menunjukkan dukungan cukup baik dari sektor perbankan terhadap perkembangan sektor UMKM di DIY.
"Diharapkan melalui dukungan kepada UMKM, terdapat distribusi pendapatan yang lebih merata bagi seluruh masyarakat di DIY," ujar dia.
Sementara, untuk industri keuangan non bank, saat ini tercatat total 101 perusahaan yang beroperasi di provinsi DIY, yang mayoritas didominasi industri asuransi dan perusahaan pembiayaan.
Sementara, itu untuk industri pasar modal, saat ini telah terdapat 17 perusahaan efek dengan total 25 kantor cabang yang telah dibuka diseluruh kabupaten di DIY.
Total investor di pasar modal dari provinsi DIY yang tercatat telah membuka rekening efek mencapai hampir 7000 investor. Jika dibandingkan dengan total penduduk provinsi DIY yang mencapai 3,5 juta jiwa, maka masih terdapat potensi investor yang cukup besar di provinsi DIY ini.
Untuk layanan konsumen keuangan OJK di Jakarta, lanjutnya, hingga awal Januari 2015 ini telah menerima sebanyak 56 pengaduan yang berasal dari masyarakat di provinsi DIY.
"Sedangkan pengaduan yang masuk melalui kantor OJK provinsi DIY sendiri hingga saat ini mencapai lebih dari 178 pengaduan," ungkap Muliaman.
Dari jumlah tersebut, pengaduan terbanyak berasal dari industri perbankan diikuti berikutnya industri asuransi.
Menurutnya, jumlah penyaluran kredit kepada UMKM bertumbuh 22,4% (ytd) sepanjang 2014. Ini menunjukkan dukungan cukup baik dari sektor perbankan terhadap perkembangan sektor UMKM di DIY.
"Diharapkan melalui dukungan kepada UMKM, terdapat distribusi pendapatan yang lebih merata bagi seluruh masyarakat di DIY," ujar dia.
Sementara, untuk industri keuangan non bank, saat ini tercatat total 101 perusahaan yang beroperasi di provinsi DIY, yang mayoritas didominasi industri asuransi dan perusahaan pembiayaan.
Sementara, itu untuk industri pasar modal, saat ini telah terdapat 17 perusahaan efek dengan total 25 kantor cabang yang telah dibuka diseluruh kabupaten di DIY.
Total investor di pasar modal dari provinsi DIY yang tercatat telah membuka rekening efek mencapai hampir 7000 investor. Jika dibandingkan dengan total penduduk provinsi DIY yang mencapai 3,5 juta jiwa, maka masih terdapat potensi investor yang cukup besar di provinsi DIY ini.
Untuk layanan konsumen keuangan OJK di Jakarta, lanjutnya, hingga awal Januari 2015 ini telah menerima sebanyak 56 pengaduan yang berasal dari masyarakat di provinsi DIY.
"Sedangkan pengaduan yang masuk melalui kantor OJK provinsi DIY sendiri hingga saat ini mencapai lebih dari 178 pengaduan," ungkap Muliaman.
Dari jumlah tersebut, pengaduan terbanyak berasal dari industri perbankan diikuti berikutnya industri asuransi.
(izz)