OJK Buka Kantor Cabang di Yogyakarta

Selasa, 03 Februari 2015 - 13:35 WIB
OJK Buka Kantor Cabang di Yogyakarta
OJK Buka Kantor Cabang di Yogyakarta
A A A
YOGYAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan kantor baru di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta kemarin. Keberadaan kantor baru tersebut diharapkan lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas pengawasan seluruh industri jasa keuangan di DIY serta memperkuat tugas edukasi dan perlindungan konsumen.

“Gedung baru Kantor OJK Yogyakarta ini dapat menjadi pendorong semangat bagi seluruh pejabat dan pegawai OJK di Provinsi DIY ini untuk bekerja lebih baik lagi dan penuh dedikasi dalam melayani masyarakat dan industri jasa keuangan di Provinsi DIY ini,” ungkap Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad saat peresmian kantor baru tersebut di Yogyakarta kemarin.

Dia mengungkapkan, keberadaan OJK harus bisa memenuhi harapan masyarakat yakni mendorong tercipta sektor jasa keuangan yang berdaya tahan tinggi untuk mewujudkan stabilitas perekonomian dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan serta mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan dalam meningkatkan kegiatan perekonomian.

Termasuk peningkatan akses keuangan dan kemandirian finansial masyarakat serta mendukung upaya peningkatan pemerataan dalam pembangunan. Selain itu, kerja sama Kantor OJK di daerah dengan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah daerah (pemda) juga harus terus dipererat untuk menggerakkan dan lebih memajukan ekonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

“Kerja sama dengan pemda sangat terkait dengan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga KeuanganMikro( LKM) yangmemberikan mandat kepada OJK untuk melaksanakan pembinaan, pengaturan dan pengawasan lembaga keuangan mikro di seluruh penjuru Tanah Air mulai 2015,” papar Kepala Kantor OJK Yogyakarta Dani Surya Sinaga pada kesempatan sama.

Data OJK pada akhir 2014 mencatat, jumlah pembiayaan/ kredit yang telah disalurkan perbankan (BU/BPR) kepada masyarakat di Provinsi DIY mencapai Rp29,7 triliun. Komposisi pinjaman yang diberikan, 60% berupa pembiayaan modal kerja dan investasi, sementara 40% sisanya merupakan pembiayaan konsumsi.

“Dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan, real estaste, dan industri pengolahan adalah sektor ekonomi yang mendapat penyaluran kredit paling besar,” sebutnya. Sementara jumlah kredit yangdisalurkanuntukUMKMdi Provinsi DIY mencapai Rp12,7 triliun atau mencapai 42,8% dari seluruh pinjaman yang disalurkan perbankan di provinsi DIY.

Jumlah penyaluran kredit kepada UMKM bertumbuh 22,4% (ytd) sepanjang 2014. Menurut dia, ini menunjukkan dukungan yang cukup baik dari sektor perbankan terhadap perkembangan sektor UMKM di Provinsi DIY.

Windy anggraina/Kunthi fahmar sandy
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5105 seconds (0.1#10.140)