Survei BI: April, Tekanan Kenaikan Harga Bakal Turun
A
A
A
JAKARTA - Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs mengatakan, berdasarkan hasil survei konsumen BI, tekanan kenaikan harga semakin menurun pada April 2015.
Menurut dia, hal ini tercermin dari Indeks Eskpektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 150,6, yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 172,5.
"Ekspektasi menurunnya tekanan kenaikan harga tersebut disebabkan oleh penurunan harga BBM bersubsidi pada awal 2015," katanya di Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Menurut survei konsumen, penurunan tekanan harga terbesar pada tiga bulan mendatang diperkirakan terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.
Secara regional, pelemahan IEH tiga bulan mendatang terjadi di 15 kota yang disurvei dengan penurunan indeks tertinggi di kota Bandung (-78,6 poin) dan DKI Jakarta (-24,8 poin).
Sementara itu, tekanan harga pada Juli 2015 diperkirakan masih cukup tinggi meski melambat dari bulan sebelumnya. Menurut dia, hal tersebut terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) enam bulan mendatang sebesar 171,3 atau lebih rendah dari bulan sebelumnya 173,5.
"Konsumen optimistis ketersediaan barang enam bulan mendatang yang semakin memadai dan distribusi barang yang semakin lancar akan mendorong perlambatan kenaikan harga jual di tengah meningkatnya permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri," jelas Peter.
Dia memaparkan, secara regional pelemahan IEH enam bulan mendatang terjadi di 14 kota yang disurvei dengan penurunan indeks terbesar terjadi di kota Bandung (-60,3 poin) dan Bandar Lampung (-23,5 poin).
Menurut dia, hal ini tercermin dari Indeks Eskpektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 150,6, yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 172,5.
"Ekspektasi menurunnya tekanan kenaikan harga tersebut disebabkan oleh penurunan harga BBM bersubsidi pada awal 2015," katanya di Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Menurut survei konsumen, penurunan tekanan harga terbesar pada tiga bulan mendatang diperkirakan terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.
Secara regional, pelemahan IEH tiga bulan mendatang terjadi di 15 kota yang disurvei dengan penurunan indeks tertinggi di kota Bandung (-78,6 poin) dan DKI Jakarta (-24,8 poin).
Sementara itu, tekanan harga pada Juli 2015 diperkirakan masih cukup tinggi meski melambat dari bulan sebelumnya. Menurut dia, hal tersebut terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) enam bulan mendatang sebesar 171,3 atau lebih rendah dari bulan sebelumnya 173,5.
"Konsumen optimistis ketersediaan barang enam bulan mendatang yang semakin memadai dan distribusi barang yang semakin lancar akan mendorong perlambatan kenaikan harga jual di tengah meningkatnya permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri," jelas Peter.
Dia memaparkan, secara regional pelemahan IEH enam bulan mendatang terjadi di 14 kota yang disurvei dengan penurunan indeks terbesar terjadi di kota Bandung (-60,3 poin) dan Bandar Lampung (-23,5 poin).
(rna)