Pertambangan Dongkrak PDRB Sulsel 2014
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertambangan mendongkrak pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2014. Di mana ekonomi Sulsel tumbuh di angka 7,58%.
PDRB Sulsel atas dasar harga berlaku mencapai Rp300,124 miliar dan PDRB perkapita mencapai Rp35,59 juta. Dari sejumlah lapangan usaha tersebut, pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,4%, diikuti pengadaan listrik serta gas sebesar 10,6%. Selanjutnya, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 10,2%.
Kepala BPS Sulsel, Nursalam mengatakan, struktur ekonomi berdasarkan lapangan usaha masih didomonasi pertanian, kehutanan dan perikanan mencapai 22,8%. Sementara industri pengolahan mencapai 13,8%, kemudian perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil-sepeda motor mencapai 12,5%.
"Kalau dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulsel, maka pertanian, kehutanan, perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,18%. Hal itu juga diikuti industri pengolahan dan perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil serta sepeda motor masing-masing 1,35% dan 1%," jelasnya, Kamis (5/2/2015).
Nursalam menyebutkan, ekonomi Sulsel pada triwulan IV 2014 bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh sekitar 7,71%.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS, Hairul Agus menambahkan, sektor pertambangan menggeliat pada tahun lalu, utamanya tambang nikel yang produksinya mencapai 7.000 ton. Meski ada kebijakan Undang-undang Mineral dan Pertambangan (Minerba), tapi tidak mempengaruhi produksi di Sulsel, ditandai dengan hadirnya beberapa perusahaan smelter.
PDRB Sulsel atas dasar harga berlaku mencapai Rp300,124 miliar dan PDRB perkapita mencapai Rp35,59 juta. Dari sejumlah lapangan usaha tersebut, pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,4%, diikuti pengadaan listrik serta gas sebesar 10,6%. Selanjutnya, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 10,2%.
Kepala BPS Sulsel, Nursalam mengatakan, struktur ekonomi berdasarkan lapangan usaha masih didomonasi pertanian, kehutanan dan perikanan mencapai 22,8%. Sementara industri pengolahan mencapai 13,8%, kemudian perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil-sepeda motor mencapai 12,5%.
"Kalau dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulsel, maka pertanian, kehutanan, perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,18%. Hal itu juga diikuti industri pengolahan dan perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil serta sepeda motor masing-masing 1,35% dan 1%," jelasnya, Kamis (5/2/2015).
Nursalam menyebutkan, ekonomi Sulsel pada triwulan IV 2014 bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh sekitar 7,71%.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS, Hairul Agus menambahkan, sektor pertambangan menggeliat pada tahun lalu, utamanya tambang nikel yang produksinya mencapai 7.000 ton. Meski ada kebijakan Undang-undang Mineral dan Pertambangan (Minerba), tapi tidak mempengaruhi produksi di Sulsel, ditandai dengan hadirnya beberapa perusahaan smelter.
(dmd)