Industri Komponen Siap Bersaing di ASEAN

Jum'at, 06 Februari 2015 - 11:18 WIB
Industri Komponen Siap Bersaing di ASEAN
Industri Komponen Siap Bersaing di ASEAN
A A A
PURWAKARTA - Aliran investasi ke industri komponen automotif membuktikan iklim usaha di Indonesia kompetitif. Hal itu seiring pertumbuhan ekonomi dan kebijakan yang merangsang masuknya modal asing.

”Investasi sektor industri automotif, komponen, dan suku cadang terus meningkat. Ini indikasi iklim usaha industri automotif di Indonesia semakin baik dan mampu bersaing di kawasan ASEAN, bahkan global,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin saat meresmikan pabrik aki milik PT Furukawa Indomobil Battery Manufacturing (FIBM) di Purwakarta, Jawa Barat, kemarin.

Pabrik ini merupakan hasil patungan Indomobil dengan Furukawa Battery Co Ltd dari Jepang. Kerja sama ini, tegas Menperin, mendukung Indonesia sebagai basis produk automotif di ASEAN dan juga dunia. Saleh menegaskan, pemerintah memang menjaga kondusivitas iklim investasi dan usaha. Strateginya antara lain dengan memberikan insentif pajak berupa tax alowance, tax holiday, dan bea masuk yang ditanggung pemerintah (BMDTP).

Hasilnya terlihat dari produksi dan penjualan kendaraan roda empat sepanjang 2014 yang mencapai 1,2 juta unit. Sedangkan, kendaraan roda dua sebanyak 7,9 juta unit. Begitu juga dengan kinerja ekspor kendaraan utuh (completely built-up /CBU). Pada 2014 ekspor jenis kendaraan ini 202.273 unit, meningkat 18% dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 170.907 unit.

”Volume produksi ini akan terus meningkat sesuai peningkatan ekonomi Indonesia. Pembangunan pabrik ini akan memperkuat struktur industri automotif dan daya saing,” paparnya. Dia juga optimistis, pabrik ini akan menyerap tenaga kerja Indonesia karena melibatkan sumber daya lokal termasuk suplier bahan baku dan komponen lokal.

Pabrik dengan investasi awal Rp216 miliar ini diyakini akan mengurangi impor dan ketergantungan pada produk serupa dari luar negeri. Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Furukawa Battery Co Ltd Tokuyama mengungkapkan, pendirian pabrik ini bertujuan mendongkrak penjualan di luar Jepang hingga 2 kali lipat yaitu sebesar 100 miliar yen. ”Kami berharap berkontribusi pada ekonomi Indonesia melalui produksi aki di Purwakarta ini,” katanya.

Presiden Direktur FIBM Shunji Ishizaki mengatakan, pabrik ini memiliki kapasitas produksi 5 juta unit per tahun. Pada tahap awal pabrik ini memiliki kapasitas terpasang 3 juta unit. ”Pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat dinamis kami melihat pasar domestik yang sangat potensial, khususnya dalam mendukung kebutuhan masyarakat akan tersedianya produk aki yang berkualitas sebagai komponen penunjang utama kendaraan bermotor,” ujar Shunji.

Dia menambahkan, permintaan terhadap produk-produk automotif di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Asia. ”Oleh karena itu, kami fokus terhadap pasar lokal,” ungkapnya. Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk Yusak Kertowidjojo mengatakan, baterai merupakan industri strategis. Karena hampir semua peralatan rumah tangga memerlukan baterai.

”Kita perlu industri baterai. Dalam kehidupan, seperti penggunaan alat rumah tangga, aksesori, mobil, semua butuh baterai,” ujarnya. Dia menambahkan, kerja sama Furukawa Battery dengan Indomobil Group memungkinkan untuk memasarkan produk- produk Furukawa Battery di lebih dari 8.000 gerai distribusi dalam jaringan penjualan Indomobil Group.

Oktiani endarwati
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4580 seconds (0.1#10.140)