Kontribusi Freeport untuk Papua Hanya Rp200 M/Tahun
A
A
A
JAKARTA - Bupati Mimika, Papua, Eltinus Omaleng menyebutkan, kontribusi PT Freeport Indonesia bagi wilayahnya hanya Rp200 miliar per tahun. Padahal, wilayah tersebut paling dekat dengan lokasi tambang milik perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
"Ya itu Rp200 miliar per tahun," ujar Eltinus di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Dia menyebutkan, kontribusi terbesar Freeport untuk wilayahnya tersebut hanya sekitar 32%. Kontribusi yang kecil itupun masih harus dibagikan kepada empat kabupaten sekitar operasi tambang Freeport.
"Kan jadinya itu hanya 8% untuk setiap kabupaten. Itu kurang. Padahal tambang operasinya dekat kabupaten kami, itu wilayahnya miskin," pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Papua Lukas Enembe menuturkan, keberadaan PT Freeport Indonesia yang mengeruk emas di beberapa wilayah Papua tidak lantas membuat masyarakat setempat lepas dari kemiskinan. Masyarakat Papua pun hingga kini tetap miskin.
"Terus terang ketertinggalan terjadi luar biasa di Papua. Padahal, di wilayah ini ada Freeport ada wilayah pertambangan," tuturnya.
Saat ini, lanjut Lukas, angka kemiskinan di Papua merilis berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 31%. Namun pihaknya menargetkan, angka tersebut dapat turun hingga mencapai 27% tahun ini.
"Kemiskinan terjadi di depan mata kita 31%. Saya harus turunkan menjadi 27%, dan itu sedang kita lakukan," tegas Lukas Enembe.
"Ya itu Rp200 miliar per tahun," ujar Eltinus di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Dia menyebutkan, kontribusi terbesar Freeport untuk wilayahnya tersebut hanya sekitar 32%. Kontribusi yang kecil itupun masih harus dibagikan kepada empat kabupaten sekitar operasi tambang Freeport.
"Kan jadinya itu hanya 8% untuk setiap kabupaten. Itu kurang. Padahal tambang operasinya dekat kabupaten kami, itu wilayahnya miskin," pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Papua Lukas Enembe menuturkan, keberadaan PT Freeport Indonesia yang mengeruk emas di beberapa wilayah Papua tidak lantas membuat masyarakat setempat lepas dari kemiskinan. Masyarakat Papua pun hingga kini tetap miskin.
"Terus terang ketertinggalan terjadi luar biasa di Papua. Padahal, di wilayah ini ada Freeport ada wilayah pertambangan," tuturnya.
Saat ini, lanjut Lukas, angka kemiskinan di Papua merilis berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 31%. Namun pihaknya menargetkan, angka tersebut dapat turun hingga mencapai 27% tahun ini.
"Kemiskinan terjadi di depan mata kita 31%. Saya harus turunkan menjadi 27%, dan itu sedang kita lakukan," tegas Lukas Enembe.
(izz)