Sigit Priadi Resmi Dilantik Jadi Dirjen Pajak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro sore hari ini melantik Sigit Priadi Pramudito sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak baru menggantikan Fuad Rahmany.
"Dirjen pajak memiliki tugas berat, seperti disampaikan DPR untuk mencapai penerimaan pajak yang tinggi. Menurut pengalaman kami, sejumlah upaya penerimaan pajak dapat diselesaikan," kata Bambang di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Dengan seleksi terbuka ini, Kemenkeu berharap setiap pejabat baru bisa meningkatkan kinerja di masing-masing unit. Menurutnya, dirjen pajak memiliki tugas berat, seperti disampaikan DPR untuk mencapai penerimaan pajak yang tinggi.
"Menurut pengalaman kami, sejumlah upaya penerimaan pajak dapat diselesaikan," imbuhnya.
Bambang juga mengharapkan, Target RAPBN 2015 dapat tercapai. "Saya serahkan ke Pak Sigit. Initinya kita tingkatkan kepatuhan, kurangi kebocoran, dan perangi praktik-praktik yang membuat Ditjen Pajak tidak berdaya. Terkahir, upaya untuk meningkatkan pajak bukan untuk menganggu iklim usaha dan aktivitas bisnis," jelasnya.
Atas pelantikan ini, Sigit sukses menyingkirkan tiga pesaingnya dalam lelang jabatan eselon I Kemenkeu.
Ketiga rival sekaligus kolega Sigit tersebut yaitu, Kakanwil Pajak Jawa Timur I Ken Dwijuhiasteadi, Direktur Keberatan dan Banding Ditjen Pajak Catur Rini Widosari dan Pengkaji Bidang Pembinaan dan Penerbitan Sumber Daya manusia Ranu Handanu.
Pelantikan Sigit sebagai dirjen pajak baru sempat mengalami keterlambatan lantaran Keppres soal penujukan Sigit belum diterima Menteri Keuangan.
Selain itu, sejumlah pihak sempat memperkirakan pelantikan mantan kepala kantor wilayah wajib pajak baru akan terlaksana paska pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) pada 13 Februari.
"Dirjen pajak memiliki tugas berat, seperti disampaikan DPR untuk mencapai penerimaan pajak yang tinggi. Menurut pengalaman kami, sejumlah upaya penerimaan pajak dapat diselesaikan," kata Bambang di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Dengan seleksi terbuka ini, Kemenkeu berharap setiap pejabat baru bisa meningkatkan kinerja di masing-masing unit. Menurutnya, dirjen pajak memiliki tugas berat, seperti disampaikan DPR untuk mencapai penerimaan pajak yang tinggi.
"Menurut pengalaman kami, sejumlah upaya penerimaan pajak dapat diselesaikan," imbuhnya.
Bambang juga mengharapkan, Target RAPBN 2015 dapat tercapai. "Saya serahkan ke Pak Sigit. Initinya kita tingkatkan kepatuhan, kurangi kebocoran, dan perangi praktik-praktik yang membuat Ditjen Pajak tidak berdaya. Terkahir, upaya untuk meningkatkan pajak bukan untuk menganggu iklim usaha dan aktivitas bisnis," jelasnya.
Atas pelantikan ini, Sigit sukses menyingkirkan tiga pesaingnya dalam lelang jabatan eselon I Kemenkeu.
Ketiga rival sekaligus kolega Sigit tersebut yaitu, Kakanwil Pajak Jawa Timur I Ken Dwijuhiasteadi, Direktur Keberatan dan Banding Ditjen Pajak Catur Rini Widosari dan Pengkaji Bidang Pembinaan dan Penerbitan Sumber Daya manusia Ranu Handanu.
Pelantikan Sigit sebagai dirjen pajak baru sempat mengalami keterlambatan lantaran Keppres soal penujukan Sigit belum diterima Menteri Keuangan.
Selain itu, sejumlah pihak sempat memperkirakan pelantikan mantan kepala kantor wilayah wajib pajak baru akan terlaksana paska pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) pada 13 Februari.
(izz)