Said Didu: Wacana Merger BNI-Mandiri Sejak 2006

Jum'at, 06 Februari 2015 - 18:45 WIB
Said Didu: Wacana Merger BNI-Mandiri Sejak 2006
Said Didu: Wacana Merger BNI-Mandiri Sejak 2006
A A A
JAKARTA - Pengamat BUMN Said Didu menilai wacana merger PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merupakan agenda pemerintah sejak 2006. Demi memiliki bank besar dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Menurutnya, masih banyak instrumen kebijakan lain yang harus dikejar. "Sebaiknya pemerintah fokus pada kebijakan yang lebih strategis. Yaitu menyuntik modal ke bank BUMN dan melindungi pasar domestik dari bank asing. Ini harus sepaket," ujar dia dalam Rakernas Serikat Pekerja Bank BNI di Jakarta, Jumat (6/2/2015).

Dia menjelaskan, meski melakukan merger namun tidak akan efektif apabila ekspansi bank asing tetap leluasa. Investasi bank asing di Indonesia terus semakin besar.

Said mengatakan, jika tidak ada penguatan modal maka pembiayaan pembangunan akan diambil oleh bank asing, yang jauh lebih besar kemampuannya dalam menyalurkan kredit.

"Ada tiga cara konsolidasi perbankan, yaitu merger, akuisisi atau holding. Jika merger maka bank yang dimerger identitasnya akan hilang. Sedangkan akuisisi akan membuat bank yang diakuisisi menjadi anak usaha dari bank yang mengakuisisi. Ini yang harus dikaji mana yang paling tepat," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7411 seconds (0.1#10.140)