GM Bandara I Gusti Ngurah Rai Terima Torch-Beaber Award
A
A
A
DENPASAR - General Manager (GM) PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai, Herry AY Sikado menerima penghargaan Torch-Bearer dari Sri Chinmor Oneness-Home Peace Run, Senin (9/2/2015).
Penghargaan ini merupakan salah satu apresiasi yang diberikan kepada General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai karena dinilai telah memberikan inspirasi kepada banyak orang dengan memberi contoh dan tindakan nyata, khususnya dalam menciptakan atmosfer yang positif di lingkungan bandara. Dia juga berperan dalam menyelesaikan proyek pengembangan bandara.
Peace Run adalah kegiatan lari estafet global dengan membawa pesan persahabatan internasional dan saling menghargai yang telah diselenggarakan beberapa kali di Bali, termasuk di antaranya mengunjungi Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Kabupaten Badung.
Herry Sikado mengatakan, bahwa penghargaan yang diterima merupakan bagian dari hasil kerja keras seluruh insan di bandara, tidak hanya Angkasa Pura I tetapi seluruh komunitas bandara.
“Berbicara mengenai bandara, maka kita akan menemukan keanekaragaman. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya unsur yang terlibat dalam operasional bandara hingga latar belakang budaya dan etnis para penumpang. Untuk itu, diperlukan sinergi yang baik dari semua unsur sehingga dapat tercipta lingkungan bandara yang harmonis,” ujar Herry.
“Sebagai pengelola bandara, kami harus bisa menjaga agar seluruh komunitas bandara memiliki pemahaman dan misi yang sama, yaitu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para penumpang. Memberikan first impression yang kuat akan budaya masyarakat Bali yang ramah dan hangat, ” tambahnya.
Herry Sikado menyampaikan apresiasinya kepada Sri Chinmoy Peace-Blossoms atas dukungannya kepada Bandara I Gusti Ngurah Rai dan membantu mempromosikan bandara di dunia internasional sebagai Bandara Perdamaian.
Bandara I Gusti Ngurah Rai sendiri pertama kali didedikasikan sebagai Bandara Perdamaian pada tahun 2001, sebagai bagian dari inisiatif Sri Chinmoy Peace-Blossoms yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan semangat kesatuan global dan pemberi inspirasi bagi kesatuan umat manusia.
Saat ini, telah terpasang enam lukisan karya Sri Chinmoy di area terminal kedatangan internasional. Selain di Bandara I Gusti Ngurah Rai, lukisan tersebut juga dipajang di Bandara JFK, New York dan Bandara Sam Ratulangi, Manado.
President of the Board of Trustees of the Sri Shinmoy Centres Internasional, Ranjana Ghose menyampaikan bahwa Sri Chinmoy sangat mencintai Bali dan dapat merasakan tradisi budaya, serta nilai spiritualitas yang dipersembahkan Pulau Bali.
“Kami sangat berterima kasih karena Bandara I Gusti Ngurah Rai telah menyediakan tempat yang dapat memberikan rasa damai bagi para pengunjung, terutama setelah melakukan perjalanan panjang menuju Bali dan juga di tengah-tengah kesibukan hidup sehari-hari” ujar Ghose.
Dia juga memuji keindahan dan kemegahan terminal internasional yang mengangkat unsur budaya Bali dengan begitu memesona.
Tilvila Hurwit yang hadir mewakili Peace Run menambahkan bahwa bandara memiliki peran penting dalam mendukung perdamaian. “Setiap hari ribuan orang datang dari manca negara untuk berbagi harapan, suka cita, inspirasi dan aspirasi dengan masyarakat Bali. Pada saat yang bersamaan, mereka juga akan membawa kesan yang sama tentang Bali ke banyak tempat di dunia” ucap Tilvila.
Penghargaan ini merupakan salah satu apresiasi yang diberikan kepada General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai karena dinilai telah memberikan inspirasi kepada banyak orang dengan memberi contoh dan tindakan nyata, khususnya dalam menciptakan atmosfer yang positif di lingkungan bandara. Dia juga berperan dalam menyelesaikan proyek pengembangan bandara.
Peace Run adalah kegiatan lari estafet global dengan membawa pesan persahabatan internasional dan saling menghargai yang telah diselenggarakan beberapa kali di Bali, termasuk di antaranya mengunjungi Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Kabupaten Badung.
Herry Sikado mengatakan, bahwa penghargaan yang diterima merupakan bagian dari hasil kerja keras seluruh insan di bandara, tidak hanya Angkasa Pura I tetapi seluruh komunitas bandara.
“Berbicara mengenai bandara, maka kita akan menemukan keanekaragaman. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya unsur yang terlibat dalam operasional bandara hingga latar belakang budaya dan etnis para penumpang. Untuk itu, diperlukan sinergi yang baik dari semua unsur sehingga dapat tercipta lingkungan bandara yang harmonis,” ujar Herry.
“Sebagai pengelola bandara, kami harus bisa menjaga agar seluruh komunitas bandara memiliki pemahaman dan misi yang sama, yaitu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para penumpang. Memberikan first impression yang kuat akan budaya masyarakat Bali yang ramah dan hangat, ” tambahnya.
Herry Sikado menyampaikan apresiasinya kepada Sri Chinmoy Peace-Blossoms atas dukungannya kepada Bandara I Gusti Ngurah Rai dan membantu mempromosikan bandara di dunia internasional sebagai Bandara Perdamaian.
Bandara I Gusti Ngurah Rai sendiri pertama kali didedikasikan sebagai Bandara Perdamaian pada tahun 2001, sebagai bagian dari inisiatif Sri Chinmoy Peace-Blossoms yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan semangat kesatuan global dan pemberi inspirasi bagi kesatuan umat manusia.
Saat ini, telah terpasang enam lukisan karya Sri Chinmoy di area terminal kedatangan internasional. Selain di Bandara I Gusti Ngurah Rai, lukisan tersebut juga dipajang di Bandara JFK, New York dan Bandara Sam Ratulangi, Manado.
President of the Board of Trustees of the Sri Shinmoy Centres Internasional, Ranjana Ghose menyampaikan bahwa Sri Chinmoy sangat mencintai Bali dan dapat merasakan tradisi budaya, serta nilai spiritualitas yang dipersembahkan Pulau Bali.
“Kami sangat berterima kasih karena Bandara I Gusti Ngurah Rai telah menyediakan tempat yang dapat memberikan rasa damai bagi para pengunjung, terutama setelah melakukan perjalanan panjang menuju Bali dan juga di tengah-tengah kesibukan hidup sehari-hari” ujar Ghose.
Dia juga memuji keindahan dan kemegahan terminal internasional yang mengangkat unsur budaya Bali dengan begitu memesona.
Tilvila Hurwit yang hadir mewakili Peace Run menambahkan bahwa bandara memiliki peran penting dalam mendukung perdamaian. “Setiap hari ribuan orang datang dari manca negara untuk berbagi harapan, suka cita, inspirasi dan aspirasi dengan masyarakat Bali. Pada saat yang bersamaan, mereka juga akan membawa kesan yang sama tentang Bali ke banyak tempat di dunia” ucap Tilvila.
(dmd)