AXA Beri Benefit Tambahan ke Pemegang Polis
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan asuransi berlomba menawarkan produk yang inovatif kepada para pemegang polisnya sesuai kebutuhan. Penawaran produk inovatif itu dimaksudkan agar para nasabah tetap loyal menggunakan produk dari perusahaan yang sudah dibeli sebelumnya.
Selain untuk membuat nasabah lebih loyal, penawaran produk yang lebih spesifik dan unik juga dimaksudkan memenuhi kebutuhan mereka selain manfaat yang ditanggung dalam perjanjian polis. Itulah yang dilakukan AXA Indonesia dan AXA Mandiri dengan menandatangani kemitraan bersama Sanofi Pasteur, divisi vaksin dari Sanofi Group Indonesia, dalam pemberian vaksin typhoid dan influenza gratis untuk nasabah pemilik produk asuransi kesehatan AXA Mandiri dan AXA.
”Program ini bagian dari komitmen AXA Mandiri dan AXA sebagai ahli di bidang perawatan kesehatan di Indonesia untuk berfokus tidak hanya pada proses pemulihan kesehatan nasabah, namun juga upaya pencegahan penyakit,” kata Country CEO AXA Indonesia Randy Lianggara baru-baru ini. Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Dr Sigit Priohutomi mengatakan, kesadaran masyarakat Indonesia untuk pencegahan penyakit masih sangat rendah.
Upaya pencegahan melalui pola hidup, asupan vitamin dan gizi, serta vaksinasi untuk kekebalan tubuh masih belum menjadi prioritas. Kebanyakan orang baru memikirkan tentang kesehatannya ketika sudah diserang penyakit. Padahal, ketika seseorang menderita sakit, dia harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menjalani perawatan. Aktivitas sehari-harinya terganggu yang tentunya ikut mengganggu pendapatan rumah tangga.
Lebih parah lagi, risiko fatal hingga kematian ikut membayangi. ”Pendekatan kita selama ini adalah treatment. Padahal, mengobati itu sangat mahal. Karena itu, program dan promosi pencegahan sangat penting di Indonesia saat ini,” ungkap Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Dr Sigit Priohutomi saat ditemui wartawan pada acara penandatanganan kemitraan AXA Mandiri dan AXA dengan peru-sahaan farmasi Sanofi Pasteur dalam pemberian vaksin gratis untuk penyakit demam typhoid (tifus) dan influenza (flu) di Jakarta baru-baru ini.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada 2011 tercatat ada 3,9 juta kasus influenza di Indonesia tiap tahun dengan lebih dari 199.000 di antaranya tergolong parah. Rata-rata biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan penyakit flu sekitar USD144.000 per tahun atau sekitar Rp1,72 miliar. Angka itu belum dihitung kerugian yang diderita perusahaan akibat karyawannya absen karena menderita flu.
Penyakit lainnya yang sering diderita masyarakat Indonesia adalahtifus. Tiap tahun penderita tifus di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 700 hingga 800 kasus per 100.000 penduduk. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, penyakit ini berada di urutan kedelapan dari 10 pola penyebab kematian umum di Indonesia. Pada 2011 Kementerian Kesehatan bahkan menyebutkan bahwa tifus menempati urutan ketiga dari 10 pola penyakit terbanyak dengan pasien rawat inap di Indonesia.
Sementara itu, Sigit Priohutomi menyambut baik upaya perusahaan asuransi AXA di Indonesia yang turut membantu pemerintah mengampanyekan perlunya pencegahan penyakit. Melalui kerja sama dengan Sanofi Pasteur, AXA memberikan vaksin tifus dan flu secara gratis ke nasabah kumpulan atau korporat dan vaksin tifus untuk nasabah individu yang melakukan perpanjangan polis.
”Perusahaan asuransi bekerja sama dengan perusahaan farmasi melakukan upaya preventif itu merupakan kegiatan jenius. Sebaiknya, tidak hanya dilakukan kepada peserta asuransi, tetapi juga ke masyarakat umum,” tuturnya.
Hatim varabi
Selain untuk membuat nasabah lebih loyal, penawaran produk yang lebih spesifik dan unik juga dimaksudkan memenuhi kebutuhan mereka selain manfaat yang ditanggung dalam perjanjian polis. Itulah yang dilakukan AXA Indonesia dan AXA Mandiri dengan menandatangani kemitraan bersama Sanofi Pasteur, divisi vaksin dari Sanofi Group Indonesia, dalam pemberian vaksin typhoid dan influenza gratis untuk nasabah pemilik produk asuransi kesehatan AXA Mandiri dan AXA.
”Program ini bagian dari komitmen AXA Mandiri dan AXA sebagai ahli di bidang perawatan kesehatan di Indonesia untuk berfokus tidak hanya pada proses pemulihan kesehatan nasabah, namun juga upaya pencegahan penyakit,” kata Country CEO AXA Indonesia Randy Lianggara baru-baru ini. Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Dr Sigit Priohutomi mengatakan, kesadaran masyarakat Indonesia untuk pencegahan penyakit masih sangat rendah.
Upaya pencegahan melalui pola hidup, asupan vitamin dan gizi, serta vaksinasi untuk kekebalan tubuh masih belum menjadi prioritas. Kebanyakan orang baru memikirkan tentang kesehatannya ketika sudah diserang penyakit. Padahal, ketika seseorang menderita sakit, dia harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menjalani perawatan. Aktivitas sehari-harinya terganggu yang tentunya ikut mengganggu pendapatan rumah tangga.
Lebih parah lagi, risiko fatal hingga kematian ikut membayangi. ”Pendekatan kita selama ini adalah treatment. Padahal, mengobati itu sangat mahal. Karena itu, program dan promosi pencegahan sangat penting di Indonesia saat ini,” ungkap Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Dr Sigit Priohutomi saat ditemui wartawan pada acara penandatanganan kemitraan AXA Mandiri dan AXA dengan peru-sahaan farmasi Sanofi Pasteur dalam pemberian vaksin gratis untuk penyakit demam typhoid (tifus) dan influenza (flu) di Jakarta baru-baru ini.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada 2011 tercatat ada 3,9 juta kasus influenza di Indonesia tiap tahun dengan lebih dari 199.000 di antaranya tergolong parah. Rata-rata biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan penyakit flu sekitar USD144.000 per tahun atau sekitar Rp1,72 miliar. Angka itu belum dihitung kerugian yang diderita perusahaan akibat karyawannya absen karena menderita flu.
Penyakit lainnya yang sering diderita masyarakat Indonesia adalahtifus. Tiap tahun penderita tifus di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 700 hingga 800 kasus per 100.000 penduduk. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, penyakit ini berada di urutan kedelapan dari 10 pola penyebab kematian umum di Indonesia. Pada 2011 Kementerian Kesehatan bahkan menyebutkan bahwa tifus menempati urutan ketiga dari 10 pola penyakit terbanyak dengan pasien rawat inap di Indonesia.
Sementara itu, Sigit Priohutomi menyambut baik upaya perusahaan asuransi AXA di Indonesia yang turut membantu pemerintah mengampanyekan perlunya pencegahan penyakit. Melalui kerja sama dengan Sanofi Pasteur, AXA memberikan vaksin tifus dan flu secara gratis ke nasabah kumpulan atau korporat dan vaksin tifus untuk nasabah individu yang melakukan perpanjangan polis.
”Perusahaan asuransi bekerja sama dengan perusahaan farmasi melakukan upaya preventif itu merupakan kegiatan jenius. Sebaiknya, tidak hanya dilakukan kepada peserta asuransi, tetapi juga ke masyarakat umum,” tuturnya.
Hatim varabi
(bbg)