All About That BUZZ: The Power of Brand Endorsement or Build-in Branding

Kamis, 12 Februari 2015 - 09:56 WIB
All About That BUZZ:...
All About That BUZZ: The Power of Brand Endorsement or Build-in Branding
A A A
“Sis, boleh tolong endorse dress kita, cek ig kita ya “ atau “Bro, boleh bagi contact- nya untuk endorse sepatu kita?” Percakapan seperti itu mungkin sudah sangat sering dilihat bagi pengguna aktif sosial media salah satunya dengan platform media Instagram.

Sebenarnya apa itu endorser dan seberapa besar peran endorser terhadap suatu brand ? Endorser merupakan alat pendukung yang digunakan dalam dunia periklanan untuk tujuan pemasaran suatu produk. Ikon atau sosok ini disebut juga sebagai directsource (sumber langsung) untuk mengantarkan sebuah pesan atau memperagakan suatu produk atau jasa dengan tujuan kegiatan promosi.

Fenomena shopping online, fashion blogger, dan semakin banyaknya pengguna smartphone membuat promosi melalui “brand endorsement “ ini marak dilakukan, selain penyampaiannya lebih halus dan tidak “hard selling“, terkadang pembaca atau calon konsumer juga dapat membaca reviu atau pengalaman dari sang endorser terhadap produk atau jasa yang ia sedang peragakan.

Studi Kasus: Strategi Promosi LINE “Find Alumni”

Pada akhir 2014, minifilm LINE AADC di kanal resmi YouTube mencapai lebih dari 3 juta viewers dalam jangka waktu tujuh hari saja. Ialah sebuah fenomena promosi launching suatu fitur “Find Alumni” dari chat platform di Indonesia bernama LINE. Menurut Team Leader Marketing LINE Indonesia Galuh Chandrakirana, pemilihan tema film AADC yang pernah booming pada 2002 ini karena sangat related dengan apa yang ingin ditampilkan oleh LINE yakni fitur Find Alumni yang sifatnya persahabatan.

Beberapa langkah promosi yang dilakukan LINE ialah melalui LINE EVENT yang memberikan blast link video tersebut. Kedua, menggunakan kanal YouTube . Ketiga adalah sosial media yang didukung pula oleh pemain-pemain AADC yang terus menerus memberikan posting-anteaser untuk meningkatkan tingkat antusias penonton.

Sebagai salah satu “endorsement “ juga didukung oleh Dian Sastro yang mempunyai lebih dari 457.000 followers di Instagram. Dengan kekuatan followers sebanyak itu semakin menambah rasa penasaran di masyarakat. Lalu bagaimana dengan hasilnya? Secara persentase, pengguna Find Alumni mencapai 700% pascapeluncuran. Itu pastinya menunjukkan pula bahwa pengguna LINE ikut bertambah.

Jenis-Jenis Endorser:

Terdapat beberapa jenis endorser yang mendukung suatu kegiatan promosi barang atau jasa yaitu celebrity endorser, expert endorser, lay endorser, dan dead endorser.

1.Celebrity endorser adalah orang-orang terkenal yang dapat memengaruhi karena prestasinya. Selebritis banyak digunakan untuk mengembangkan citra positif produk baru atau mengubah citra produk yang sudah ada karena untuk melakukan ini selebritas mempunyai kekuatan karena mereka menjadi idola banyak orang.

2.Expert endorser adalah sosok yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang tertentu. Diharapkan expert ini memberikan impresi bahwa message yang disampaikan dapat dipercaya oleh para calon konsumen.

3.Lay endorser adalah bintang iklan non selebritas yaitu beberapa orang bukan selebritas untuk menyampaikan pesan mengenai suatu produk. Konsumen yang berpengalaman menggunakan produk akan dituruti pendapatnya oleh calon konsumen.

4.Dead endorser adalah bintang iklan orang/tokoh yang telah meninggal dunia. Henry Saputra, CEO Publicis Metro, menjelaskan bahwa pertimbangan utama iklan yang menggunakan dead endorser adalah daya tarik dan kredibilitas sebuah pesan. Kredibilitas itu bertujuan meyakinkan khalayak sasaran atas pesan iklan yang disampaikan.

Cermat dalam Mengendorse, Brand Awareness Meningkat

Tentu saja, brand endorsement merupakan social media promotion yang tidak sulit dilakukan, namun tidak bisa juga dilakukan secara asal-asalan. Sebagai contoh, mungkinkah kita memilih Christiano Ronaldo untuk produk kecantikan wanita? Tentu saja tidak. Salah satu caranya adalah cermat memilih endorser yang tepat, mempunyai followers yang sesuai dengan segmen dan target market produk atau jasa yang ingin kita promosikan.

Dengan menerapkan sistem endorsement secara benar, kredibilitas atau keaslian kualitas suatu produk atau jasa akan lebih dipercaya sehingga bisa menaikkan brand awareness, brand exposure, dan berujung pada peningkatan penjualan itu sendiri.

JESSICA NATALIE
Brand Consultant of DMID GROUP &
SHEVANI THALIA
Brand Consultant of DMID GROUP
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6008 seconds (0.1#10.140)