Sigit Bersyukur Dapat Suplemen Remunerasi Rp4 T
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Sigit Priadi Pramudito yang baru saja terpilih bersyukur remunerasi untuk jajarannya sebesar Rp4 triliun dikabulkan. Hal ini akan memberikan suplemen yang baik untuk memotivasi DJP dalam pencapaian target kinerja.
"Alhamdulillah sekali akhirnya kami mendengar Komisi XI DPR-RI menyepakati kenaikan remunerasi tersebut," ujar Sigit, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Dia menyebutkan, dalam 8 tahun pegawai Ditjen Pajak gelisah sebab tak pernah mengenyam kenaikan tunjangan kepegawaian. Padahal, mereka inilah ujung tombak penerimaan negara dari sektor pajak.
"Kurangnya suplemen ini membuat mereka lesu. Ini tercermin juga pada pertumbuhan penerimaan pajak 2013-2014 lalu, yang hanya di kisaran 6,9%," kata Sigit.
Dibandingkan dengan pertumbuhan gross domestic product (GDP) pada periode sama, lanjut dia, seharusnya pertumbuhan penerimaan pajak bisa di level 10,5%.
"Ada something wrong, pertumbuhan GDP besar kenapa pajak hanya segini? Ternyata motivasinya yang kurang. Salah satunya karena remunerasi sejak 2007 tidak naik," terangnya.
Sigit mengatakan, dengan adanya remunerasi ini pihaknya optimistis target penerimaan pajak 2015 bakal tercapai. "Kami berjanji dan akan tetap semangat mencapai penerimaan Rp1.294 triliun, tumbuh Rp394 triliun dibanding tahun lalu," pungkasnya.
"Alhamdulillah sekali akhirnya kami mendengar Komisi XI DPR-RI menyepakati kenaikan remunerasi tersebut," ujar Sigit, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Dia menyebutkan, dalam 8 tahun pegawai Ditjen Pajak gelisah sebab tak pernah mengenyam kenaikan tunjangan kepegawaian. Padahal, mereka inilah ujung tombak penerimaan negara dari sektor pajak.
"Kurangnya suplemen ini membuat mereka lesu. Ini tercermin juga pada pertumbuhan penerimaan pajak 2013-2014 lalu, yang hanya di kisaran 6,9%," kata Sigit.
Dibandingkan dengan pertumbuhan gross domestic product (GDP) pada periode sama, lanjut dia, seharusnya pertumbuhan penerimaan pajak bisa di level 10,5%.
"Ada something wrong, pertumbuhan GDP besar kenapa pajak hanya segini? Ternyata motivasinya yang kurang. Salah satunya karena remunerasi sejak 2007 tidak naik," terangnya.
Sigit mengatakan, dengan adanya remunerasi ini pihaknya optimistis target penerimaan pajak 2015 bakal tercapai. "Kami berjanji dan akan tetap semangat mencapai penerimaan Rp1.294 triliun, tumbuh Rp394 triliun dibanding tahun lalu," pungkasnya.
(dmd)