Ini Saran Anggito Agar Target Pajak Tercapai
A
A
A
JAKARTA - Chief Economist PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Anggito Abimanyu menyarankan, agar target penerimaan pajak negara sebesar Rp1.484 triliun tercapai, pemerintah cuma perlu menaikkan Penerimaan Pajak Negara (PPn) sebesar 1%.
"Untuk menaikkan pajak, pemerintah cuma perlu menaikkan PPn 1%. Kalau PPn naik maka insentif ekspor akan meningkat, jadi pemerintah bisa menaikkan PPn. Misal kenaikan 1% bisa menaikkan Rp50 triliun," katanya dalam Pemaparan Outlook Ekonomi Makro Indonesia 2015, Gedung BRI I, Jakarta, Senin (16/2/2015).
Meski demikian, lanjut Abimanyu, kebijakan fiskal melalui peningkatan PPn tidak populer di masyarakat lantaran bisa memicu kenaikan harga-harga secara umum. Hal ini akan menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Untuk mengatasi ini, kata dia, pemerintah bisa menyasar segmen masyarakat yang berbeda, umumnya pengenaan atas PPn hanya diberlakukan untuk transaksi di sektor formal seperti mall, namun untuk masyarakat kelas bawah, PPn itu tidak akan berlaku.
"Segmennya akan menyasar menengah atas. Namun, itu sulit tercapai, karena kondisi ekonomi turun maka PPn akan turun," tandasnya.
"Untuk menaikkan pajak, pemerintah cuma perlu menaikkan PPn 1%. Kalau PPn naik maka insentif ekspor akan meningkat, jadi pemerintah bisa menaikkan PPn. Misal kenaikan 1% bisa menaikkan Rp50 triliun," katanya dalam Pemaparan Outlook Ekonomi Makro Indonesia 2015, Gedung BRI I, Jakarta, Senin (16/2/2015).
Meski demikian, lanjut Abimanyu, kebijakan fiskal melalui peningkatan PPn tidak populer di masyarakat lantaran bisa memicu kenaikan harga-harga secara umum. Hal ini akan menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Untuk mengatasi ini, kata dia, pemerintah bisa menyasar segmen masyarakat yang berbeda, umumnya pengenaan atas PPn hanya diberlakukan untuk transaksi di sektor formal seperti mall, namun untuk masyarakat kelas bawah, PPn itu tidak akan berlaku.
"Segmennya akan menyasar menengah atas. Namun, itu sulit tercapai, karena kondisi ekonomi turun maka PPn akan turun," tandasnya.
(izz)