BCA Finance Bidik Pembiayaan Rp27 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT BCA Finance hingga akhir tahun ini membidik pembiayaan baru sebesar Rp27 triliun atau meningkat 20,53% dibandingkan pencapaian hingga akhir tahun lalu sebesar Rp22,4 triliun.
Presiden Direktur BCA Finane Roni Haslim optimistis pembiayaan kendaraan pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.
"Pembiayaan kita tahun lalu memang turun dari Rp26,9 triliun di 2013 menjadi Rp22,4 triliun pada 2014. Tahun ini, pembiayaan kita akan kembali tumbuh sebesar Rp27 triliun," kata Roni dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Dia beralasan, sejumlah faktor ekonomi menyebabkan menurunnya penyaluran pembelian kendaraan pada tahun lalu. Tiga masalah besar yang dialami perusahaan pembiayaan tersebut, yaitu kenaikan harga BBM, kondisi makro ekonomi dan pemiliahan umum (pemilu).
"Tahun 2014, market mobil stagnan. Secara design kita tidak mau jor-joran. Untuk stategi khusus tahun ini, kita akan lebih fokus kepada equipment seperti mobile application," paparnya.
Seiring dengan meningkatnya pembiayaan sebesar Rp27 triliun, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini juga membidik peningkatan laba hingga akhir 2015.
"Laba after tax tahun lalu sekitar Rp1,1 triliun, tahun ini kami membidik sekitar Rp1,3 triliun," pungkasnya.
Presiden Direktur BCA Finane Roni Haslim optimistis pembiayaan kendaraan pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.
"Pembiayaan kita tahun lalu memang turun dari Rp26,9 triliun di 2013 menjadi Rp22,4 triliun pada 2014. Tahun ini, pembiayaan kita akan kembali tumbuh sebesar Rp27 triliun," kata Roni dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Dia beralasan, sejumlah faktor ekonomi menyebabkan menurunnya penyaluran pembelian kendaraan pada tahun lalu. Tiga masalah besar yang dialami perusahaan pembiayaan tersebut, yaitu kenaikan harga BBM, kondisi makro ekonomi dan pemiliahan umum (pemilu).
"Tahun 2014, market mobil stagnan. Secara design kita tidak mau jor-joran. Untuk stategi khusus tahun ini, kita akan lebih fokus kepada equipment seperti mobile application," paparnya.
Seiring dengan meningkatnya pembiayaan sebesar Rp27 triliun, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini juga membidik peningkatan laba hingga akhir 2015.
"Laba after tax tahun lalu sekitar Rp1,1 triliun, tahun ini kami membidik sekitar Rp1,3 triliun," pungkasnya.
(rna)