Laba Bersih DSNG Tahun Lalu Melesat 201%
A
A
A
JAKARTA - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan laba bersih tahun lalu sebesar Rp649,8 miliar atau melesat 201,3% dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp215,7 miliar.
"Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bersih perseroan, khususnya yang berasal dari industri kelapa sawit," kata Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk Djojo Boentoro dalam rilisnya, Rabu (18/2/2015).
Selama 12 bulan tahun lalu, perseroan berhasil meraih pendapatan bersih sebesar Rp4,90 triliun atau naik 27,5% dibandingkan 2013.
Dia mengungkapkan, industri kelapa sawit masih memberikan sumbangan terbesar pendapatan bersih perseroan tahun lalu, yakni mencapai Rp3,52 triliun atau 72,0% dari total pendapatan bersih perusahaan.
Laba bruto perseroan tahun lalu juga meningkat sebesar 43,6% menjadi Rp1,71 triliun dibandingkan 2013 sebesar Rp1,19 triliun. Dengan demikian, margin laba bruto mengalami kenaikan dari 31,0% di tahun sebelumnya menjadi 34,9% pada 2014.
Sedangkan laba usaha perseroan terkerek sebesar 63,7% menjadi Rp1,08 triliun dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp656,9 miliar.
"Margin laba usaha juga meningkat dari 17,1% menjadi 22,0%," ucapnya.
Dengan demikian, laba per saham perseroan pada tahun lalu Rp306,5 atau naik 201,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp101,82.
"Pada tahun lalu, kami masih mampu mempertahankan kinerja keuangan dan operasionalnya, yang didorong oleh adanya peningkatan pendapatan dari sektor industri kelapa sawit," tutup Djojo.
"Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bersih perseroan, khususnya yang berasal dari industri kelapa sawit," kata Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk Djojo Boentoro dalam rilisnya, Rabu (18/2/2015).
Selama 12 bulan tahun lalu, perseroan berhasil meraih pendapatan bersih sebesar Rp4,90 triliun atau naik 27,5% dibandingkan 2013.
Dia mengungkapkan, industri kelapa sawit masih memberikan sumbangan terbesar pendapatan bersih perseroan tahun lalu, yakni mencapai Rp3,52 triliun atau 72,0% dari total pendapatan bersih perusahaan.
Laba bruto perseroan tahun lalu juga meningkat sebesar 43,6% menjadi Rp1,71 triliun dibandingkan 2013 sebesar Rp1,19 triliun. Dengan demikian, margin laba bruto mengalami kenaikan dari 31,0% di tahun sebelumnya menjadi 34,9% pada 2014.
Sedangkan laba usaha perseroan terkerek sebesar 63,7% menjadi Rp1,08 triliun dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp656,9 miliar.
"Margin laba usaha juga meningkat dari 17,1% menjadi 22,0%," ucapnya.
Dengan demikian, laba per saham perseroan pada tahun lalu Rp306,5 atau naik 201,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp101,82.
"Pada tahun lalu, kami masih mampu mempertahankan kinerja keuangan dan operasionalnya, yang didorong oleh adanya peningkatan pendapatan dari sektor industri kelapa sawit," tutup Djojo.
(rna)