Perusahaan Kehutanan Diminta Waspadai El Nino
A
A
A
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meminta kewaspadaan semua pihak, terutama perusahaan hutan tanaman industri (HTI) untuk pencegahan kebakaran.
Pasalnya, prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, iklim Indonesia bakal dipengaruhi El Nino lemah sampai Juni 2015, yang berdampak rendahnya intensitas dan frekuensi hujan dibanding tahun lalu. “Sinergikan seluruh upaya pencegahan kebakaran hutan dan lain,” kata dia pada Rapat Koordinasi dan Peluncuran Rencana Aksi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Pekanbaru, Riau, Senin (16/2) lalu.
Dalam keterangan tertulis yang diterima KORAN SINDO kemarin Riau adalah salah satu provinsi prioritas untuk pengendalian kebakaran bersama Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Menteri LHK secara khusus mengingatkan pelaku usaha berbasis lahan untuk menjaga wilayah kerjanya dari kebakaran. Setiap perusahaan harus memiliki SDM dan peralatan yang memadai untuk pengendalian kebakaran.
Di tempat yang sama Presiden Direktur Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas menyatakan kesiapan perusahaan dalam membantu pemerintah untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan di Riau. “Perusahaan sudah menyiagakan heli di pusat komando karhutla di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin,” ujar Tony Wenas.
Menurut dia, RAPP memiliki pusat komando untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan yang siap merespons potensi timbulnya api di seluruh HTI perusahaan dan lahan masyarakat di sekitar konsesinya. Upaya pengendalian termasuk pemantauan di darat dan udara, termasuk memonitor titik panas dengan satelit yang dikaitkan dengan teknologi FDRS (Fire Danger Rating System ) guna memitigasi dan mendeteksi sedini mungkin bahaya kebakaran lahan.
Oktiani endarwati
Pasalnya, prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, iklim Indonesia bakal dipengaruhi El Nino lemah sampai Juni 2015, yang berdampak rendahnya intensitas dan frekuensi hujan dibanding tahun lalu. “Sinergikan seluruh upaya pencegahan kebakaran hutan dan lain,” kata dia pada Rapat Koordinasi dan Peluncuran Rencana Aksi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Pekanbaru, Riau, Senin (16/2) lalu.
Dalam keterangan tertulis yang diterima KORAN SINDO kemarin Riau adalah salah satu provinsi prioritas untuk pengendalian kebakaran bersama Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Menteri LHK secara khusus mengingatkan pelaku usaha berbasis lahan untuk menjaga wilayah kerjanya dari kebakaran. Setiap perusahaan harus memiliki SDM dan peralatan yang memadai untuk pengendalian kebakaran.
Di tempat yang sama Presiden Direktur Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas menyatakan kesiapan perusahaan dalam membantu pemerintah untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan di Riau. “Perusahaan sudah menyiagakan heli di pusat komando karhutla di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin,” ujar Tony Wenas.
Menurut dia, RAPP memiliki pusat komando untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan yang siap merespons potensi timbulnya api di seluruh HTI perusahaan dan lahan masyarakat di sekitar konsesinya. Upaya pengendalian termasuk pemantauan di darat dan udara, termasuk memonitor titik panas dengan satelit yang dikaitkan dengan teknologi FDRS (Fire Danger Rating System ) guna memitigasi dan mendeteksi sedini mungkin bahaya kebakaran lahan.
Oktiani endarwati
(bhr)