MNC Bank Siap Luncurkan Lima Kartu Kredit

JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk atau MNC Bank siap meluncurkan lima kartu kredit pada tahun ini demi menggenjot pendapatan. Perseroan menargetkan dapat meningkatkan pendapatan berbasis biaya (fee based income) dan pendapatan bunga.

Consumer Lending Head MNC Bank, Budy Setiawan mengatakan, pihaknya menargetkan akan meluncurkan lima macam kartu kredit pada 2015 untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup nasabah.

Perusahaan menaruh perhatian serius dalam kebutuhan gaya hidup tersebut. Sehingga benefit yang ditawarkan bervariasi. "Kita tidak ingin seperti pesaing yang menawarkan benefit secara umum. Namun, lebih khusus sehingga maksimal benefitnya. Ini hal baru dan tiga tahun ke depan kita ingin sebarkan 500 ribu kartu," ujar Budy dalam jumpa pers di MNC Financial Center, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Dia menjelaskan untuk pertama yang akan diluncurkan adalah dua kartu kredit yang general, yaitu platinum dan reguler. Berikutnya akan digarap kartu yang lebih khusus untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup anak muda atau ibu rumah tangga.

Setiap momen akan dimanfaatkan, seperti liburan atau hari besar lainnya. Ini dapat dilaksanakan dengan jaringan media MNC Group untuk komunikasi yang terarah. "Setiap bulan bisa saja berbeda benefitnya karena kita punya jaringan komunikasi. Sehingga nasabah akan merasakan manfaat yang besar," terang Budy.

Secara transaksi, lanjut dia, ada perbedaan kemampuan untuk kartu reguler, biasanya sekitar Rp3 juta per bulan dan Rp8 juta untuk platinum. Ini berarti ada potensi pendapatan bunga dan fee based dari transaksi. Fee based income ditargetkan akan mendukung 30-40% dari pendapatan bank dalam tiga tahun ke depan.

"Dalam tiga tahun ke depan kami ingin perkuat pendapatan dari fee based. Karena kami menyasar segmen konsumer dan ini berarti potensi transaksi yang tinggi," jelasnya.

Untuk itu, perseroan masih terus melakukan set up infrastruktur dan memperbesar basis nasabah. Perseroan akan mengandalkan payment gateway untuk transaksi belanja online. Hal ini dapat mengantisipasi kebutuhan electronic data capture atau EDC yang masih disiapkan.