Bulog Akui Stabilitas Harga Beras Lewat OP
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama Bulog Lenny Sugihat mengatakan, bahwa Operasi Pasar (OP) beras ini tujuannya lebih kepada stabilitas harga. Hal ini karena sekarang harga beras yang masih tinggi.
Lenny mengatakan, akan ada evaluasi lebih lanjut soal operasi beras ini untuk kedepannya. Namun yang jelas, tujuannya sekarang adalah menyediakan beras dengan harga terjangkau.
"Kita tahu harga beras saat ini Rp 11.000 dan terus naik. Coba lihat masyarakat ini. Makanya diintruksikan ke Bulog, lakukan operasi pasar supaya menurunkan harga. Harga Rp 7.400 itu sudah ditentukan Pak Menteri Perdagangan Rachmat Gobel," ujar Lenny di area Rumah Susun Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (22/2/2015)
Bulog berusaha menyediakan beras sesuai permintaan masyarakat. "Kan misalnya 1 ton untuk masyarakat Rusun sini, segini banyak kan enggak kebagian. Nah ini kita lakukan selama 2 minggu. Kalau sudah mereka punya cadangan di rumah, kita pindah ke pemukiman lain," ujarnya.
Hingga siang tadi, menurut pantauan Sindonews, sudah ada sedikitnya 100 kepala keluarga di rusun tersebut yang membeli beras dari Bulog. Bulog sendiri menyiapkan 6 ton beras dan sudah habis terjual sekira 3,5 ton.
Lenny mengaku, dia bersama Kemendag dan Kemenkop UKM turun langsung bersama lurah setempat dalam kegiatan ini. "Temen Bulog turun bersama Lurah. Kan kita beritahu bahwa nanti akan ada Operasi Pasar. Kita koordinasi juga dengan Kodam. Ada 62 titik, dan kita lihat perkembangan harga, kalau stabil tentu tidak. Tapi kalau melonjak seperti harga di DKI. Daerah lain sekarang relatif aman," pungkasnya.
Lenny mengatakan, akan ada evaluasi lebih lanjut soal operasi beras ini untuk kedepannya. Namun yang jelas, tujuannya sekarang adalah menyediakan beras dengan harga terjangkau.
"Kita tahu harga beras saat ini Rp 11.000 dan terus naik. Coba lihat masyarakat ini. Makanya diintruksikan ke Bulog, lakukan operasi pasar supaya menurunkan harga. Harga Rp 7.400 itu sudah ditentukan Pak Menteri Perdagangan Rachmat Gobel," ujar Lenny di area Rumah Susun Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (22/2/2015)
Bulog berusaha menyediakan beras sesuai permintaan masyarakat. "Kan misalnya 1 ton untuk masyarakat Rusun sini, segini banyak kan enggak kebagian. Nah ini kita lakukan selama 2 minggu. Kalau sudah mereka punya cadangan di rumah, kita pindah ke pemukiman lain," ujarnya.
Hingga siang tadi, menurut pantauan Sindonews, sudah ada sedikitnya 100 kepala keluarga di rusun tersebut yang membeli beras dari Bulog. Bulog sendiri menyiapkan 6 ton beras dan sudah habis terjual sekira 3,5 ton.
Lenny mengaku, dia bersama Kemendag dan Kemenkop UKM turun langsung bersama lurah setempat dalam kegiatan ini. "Temen Bulog turun bersama Lurah. Kan kita beritahu bahwa nanti akan ada Operasi Pasar. Kita koordinasi juga dengan Kodam. Ada 62 titik, dan kita lihat perkembangan harga, kalau stabil tentu tidak. Tapi kalau melonjak seperti harga di DKI. Daerah lain sekarang relatif aman," pungkasnya.
(dyt)