Kerugian Bandara Soekarno-Hatta Capai Rp100 Juta

Minggu, 22 Februari 2015 - 23:04 WIB
Kerugian Bandara Soekarno-Hatta Capai Rp100 Juta
Kerugian Bandara Soekarno-Hatta Capai Rp100 Juta
A A A
JAKARTA - Kisruh keterlambatan (delay) penerbangan maskapai Lion Air membawa dampak buruk terhadap kerusakan fasilitas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Kerusakan di terminal 1 dan 3, akibat kemarahan penumpang terhadap manajemen Lion Air menyebabkan kerugian hingga Rp100 juta..

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero)‎ Budi Karya Sumadi mengatakan, kemarahan penumpang memuncak karena delay berlangsung berhari-hari tanpa ada kejelasan dari manajemen Lion Air.

"Petugas Lion Air tak ada satupun di konter check in terminal 1A, 1B dan 3 pada Rabu sampai Jumat kemarin. Sehingga ini menyebabkan para penumpang nggak dapat kepastian sehingga terjadi eskalasi kekecewaan dan kemarahan penumpang," ujarnya, saat Konferensi Pers Lion Air di Jakarta, Minggu (22/2/2015).

Dia mengungkapkan, hal ini mengakibatkan terganggunya kegiatan penerbangan dari maskapai lain Sriwijaya Air yang berada di terminal 1B dan AirAsia di terminal 3. Hal ini karena para penumpang telah melakukan pemblokiran jalur operasional pelayanan penumpang (area security check point 2 dan boarding gate).

Tidak sampai di situ, penumpang juga melakukan penutupan akses di terminal 3, sehingga penerbangan dua maskapai tersebut harus dipindahkan ke terminal 2. Beberapa tindakan anarkis lainnya dari penumpang adalah berupa perusakan fasilitas terminal, antara lain memecahkan kaca di beberapa titik di terminal 1 dan 3, perusakan komputer check in di terminal 1, penutupan pintu masuk check in konter ke arah meeting poin di terminal 3, pemblokiran curbside di terminal 1B.

"Ancaman lebih lanjut berupa pembakaran dan pemblokiran atau pendudukan landasan pacu dan apron mengingat kondisi beberapa penumpang yang sakit dan pingsan karena telah menunggu sejak lama tanpa pelayanan yang memadai dari Lion Air," jelas dia.

Akibat perusakan fasilitas bandara, mantan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk ini bilang, perseroan menanggung rugi ‎kurang dari Rp 100 juta karena dua kaca pecah dari amukan penumpang Lion Air. "Kerusakan enggak lebih dari Rp 100 juta, karena dua kaca yang pecah. Tergantung juga sih, kalau di dalam perjanjian antara kami dan Lion Air, kerugian ditanggung maskapai maka Lion Air wajib bayar. Tapi sebaliknya, kami akan di-cover oleh asuransi," tegas Budi.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7347 seconds (0.1#10.140)