Harga Beras Naik, Pemkot Bandung Gelar Operasi Pasar
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar operasi pasar (OP) beras di Kantor Kecamatan Ujung Berung hari ini. OP ini dilakukan untuk menstabilkan harga beras yang mulai naik sejak beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung Elly Wasliah menuturkan, Bulog Sub Divre Bandung menyediakan sebanyak 6 ton beras dalam operasi pasar ini. Beras jenis medium ini dijual dengan harga Rp7.400 per kg.
"Harga beras medium di pasaran sudah bergerak dengan harga Rp9.500 sampai Rp10.000 per kg. Jadi untuk menstabilkan harga beras yang mulai merangkak naik, Pemerintah Kota Bandung bersama Bulog melakukan operasi pasar beras," ujar Elly di Kantor Kecamatan Ujung Berung, Rabu (25/2/2015).
Menurutnya, warga yang ingin mendapatkan beras dengan harga Rp7.400 ini cukup menunjukan KTP kepada petugas. Untuk jumlahnya dibatasi masksimal per keluarga sebanyak 15 kg.
"Jadi, masyarakat cukup memperlihatkan KTP Kota Bandung. Nanti akan langsung dilayani petugas dengan maksimal 15 kg. Kalau mau 5 kg pun boleh, 10 kg boleh. Tetapi maksimal 15 kg," kata dia.
Dalam OP kali ini, kata Elly, antusisme masyarakat cukup besar. Hal ini terlihat dari membludaknya warga yang mengantre untuk membeli beras. "Sejak pukul 08.00 WIB dibuka, banyak masyarakat yang sudah ngantre. Baru dua jam dibuka sudah 200 lebih warga yang ke sini," ungkapnya.
Setelah di Ujung Berung, pihaknya akan kembali menggelar operasi pasar selama empat hari berturut turut di tempat yang berbeda. Pada Kamis rencananya operasi pasar akan digelar di pasar Cihaurgeulis. Kemudian Jumat di Pasar Andir, Sabtu di Pasar Kiaracondong dan Minggu di Pasar Sederhana.
Pihak Bulog akan tetap menyediakan 6 ton untuk masing masing pasar. "Jadi kami informasikan juga kepada masyarakat yang ingin membeli beras dengan harga Rp7.400 per kg kami tunggu," kata dia.
Elly menambahkan, setelah menggelar operasi pasar, pihaknya akan melakukan evaluasi. Jika antusisame masyarakat membludak, tak menutup kemungkiman akan kembali meminta Bulog untuk menggelar operasi pasar gelombang kedua.
"Tidak menutup kemungkinan Pemkot Bandung akan mengajukan permohonan kepada Bulog Sub divre Bandung untuk melakukan operasi pasar gelombang kedua. Tetapi akan kita lihat dulu selama lima hari ini bagaimana respon masyarakat," tandasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung Elly Wasliah menuturkan, Bulog Sub Divre Bandung menyediakan sebanyak 6 ton beras dalam operasi pasar ini. Beras jenis medium ini dijual dengan harga Rp7.400 per kg.
"Harga beras medium di pasaran sudah bergerak dengan harga Rp9.500 sampai Rp10.000 per kg. Jadi untuk menstabilkan harga beras yang mulai merangkak naik, Pemerintah Kota Bandung bersama Bulog melakukan operasi pasar beras," ujar Elly di Kantor Kecamatan Ujung Berung, Rabu (25/2/2015).
Menurutnya, warga yang ingin mendapatkan beras dengan harga Rp7.400 ini cukup menunjukan KTP kepada petugas. Untuk jumlahnya dibatasi masksimal per keluarga sebanyak 15 kg.
"Jadi, masyarakat cukup memperlihatkan KTP Kota Bandung. Nanti akan langsung dilayani petugas dengan maksimal 15 kg. Kalau mau 5 kg pun boleh, 10 kg boleh. Tetapi maksimal 15 kg," kata dia.
Dalam OP kali ini, kata Elly, antusisme masyarakat cukup besar. Hal ini terlihat dari membludaknya warga yang mengantre untuk membeli beras. "Sejak pukul 08.00 WIB dibuka, banyak masyarakat yang sudah ngantre. Baru dua jam dibuka sudah 200 lebih warga yang ke sini," ungkapnya.
Setelah di Ujung Berung, pihaknya akan kembali menggelar operasi pasar selama empat hari berturut turut di tempat yang berbeda. Pada Kamis rencananya operasi pasar akan digelar di pasar Cihaurgeulis. Kemudian Jumat di Pasar Andir, Sabtu di Pasar Kiaracondong dan Minggu di Pasar Sederhana.
Pihak Bulog akan tetap menyediakan 6 ton untuk masing masing pasar. "Jadi kami informasikan juga kepada masyarakat yang ingin membeli beras dengan harga Rp7.400 per kg kami tunggu," kata dia.
Elly menambahkan, setelah menggelar operasi pasar, pihaknya akan melakukan evaluasi. Jika antusisame masyarakat membludak, tak menutup kemungkiman akan kembali meminta Bulog untuk menggelar operasi pasar gelombang kedua.
"Tidak menutup kemungkinan Pemkot Bandung akan mengajukan permohonan kepada Bulog Sub divre Bandung untuk melakukan operasi pasar gelombang kedua. Tetapi akan kita lihat dulu selama lima hari ini bagaimana respon masyarakat," tandasnya.
(izz)