Bisnis Mobil Kompetitif, Laba TURI Susut 18%
A
A
A
JAKARTA - PT Tunas Ridean Tbk (TURI) pada tahun lalu mencatat penurunan laba bersih sebesar 18% menjadi Rp253 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp307 miliar.
Direktur Utama TURI Rico Setiawan mengatakan, perusahaan mengalami penurunan laba dari bisnis automotif grup sebesar 37% menjadi Rp122,5 miliar, yang disebabkan ketatnya persaingan pada bisnis mobil.
Penjualan mobil nasional turun 2% menjadi 1,2 unit, sedangkan penjualan mobil grup susut 2% menjadi 53.661 unit.
“Penurunan laba terutama karena ketatnya persaingan pada bisnis mobil, keuntungan yang lebih rendah dari penjualan mobil bekas dan meningkatnya biaya bunga,” kata dia dalam rilisnya di keterbukaan informasi perseroan, Rabu (25/2/2015).
Kendati demikian, penurunan tersebut diimbang dengan menguatnya penjualan sepeda motor dan kontribusi yang positif dari bisnis pembiayaan.
Penjualan sepeda motor tercatat meningkat 18% menjadi 209.228 unit, terutama di provinsi yang bergantung pada minyak sawit didukung meningkatnya harga minyak sawit.
Adapun laba Tunas Rental menurun 38% menjadi Rp16 miliar karena keuntungan lebih rendah dari penjualan mobil bekas sewa dan peningkatan biaya bunga di tengah bertambahnya armada sebesar 26% menjadi 7.462 unit.
Sementara Mandiri Tunas Finance memberi kontribusi laba Rp114,7 miliar, naik 33% dibanding tahun sebelumnya. Naiknya laba tersebut didukung peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan administrasi. Sedangkan volume pembiayaan baru tumbuh 27% menjadi Rp14,8 triliun.
Pendapatan konsolidasi perusahaan sepanjang 2014 tercatat sebesar Rp11,03 triliun, naik tipis 0,18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,01 triliun.
Direktur Utama TURI Rico Setiawan mengatakan, perusahaan mengalami penurunan laba dari bisnis automotif grup sebesar 37% menjadi Rp122,5 miliar, yang disebabkan ketatnya persaingan pada bisnis mobil.
Penjualan mobil nasional turun 2% menjadi 1,2 unit, sedangkan penjualan mobil grup susut 2% menjadi 53.661 unit.
“Penurunan laba terutama karena ketatnya persaingan pada bisnis mobil, keuntungan yang lebih rendah dari penjualan mobil bekas dan meningkatnya biaya bunga,” kata dia dalam rilisnya di keterbukaan informasi perseroan, Rabu (25/2/2015).
Kendati demikian, penurunan tersebut diimbang dengan menguatnya penjualan sepeda motor dan kontribusi yang positif dari bisnis pembiayaan.
Penjualan sepeda motor tercatat meningkat 18% menjadi 209.228 unit, terutama di provinsi yang bergantung pada minyak sawit didukung meningkatnya harga minyak sawit.
Adapun laba Tunas Rental menurun 38% menjadi Rp16 miliar karena keuntungan lebih rendah dari penjualan mobil bekas sewa dan peningkatan biaya bunga di tengah bertambahnya armada sebesar 26% menjadi 7.462 unit.
Sementara Mandiri Tunas Finance memberi kontribusi laba Rp114,7 miliar, naik 33% dibanding tahun sebelumnya. Naiknya laba tersebut didukung peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan administrasi. Sedangkan volume pembiayaan baru tumbuh 27% menjadi Rp14,8 triliun.
Pendapatan konsolidasi perusahaan sepanjang 2014 tercatat sebesar Rp11,03 triliun, naik tipis 0,18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,01 triliun.
(rna)