Jonan: Manajemen Lion Tak Siaga Hadapi Krisis
A
A
A
JAKARTA - Menanggapi kasus delay yang menimpa ribuan penumpang Lion Air, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengemukakan, pelayanan yang buruk adalah warisan manajeman yang tidak siaga dalam menghadapi krisis, bukan kecelakaan yang memakan korban.
Menhub membeberkan update on time performance (OTP) pada 25 Februari 2015, Lion Air 96,87%, Wings Air 89,81%, Batik Air 100%. "Jadi yang dikhawatirkan itu apa ya?" ujar Jonan, dalam pesan singkatnya, kemarin.
Dia mengatakan, pekan ini inspektur operasi dari Kemenhub sedang melakukan review untuk mengetahui penyebab delay pada pekan lalu. Mereka akan memberikan saran dan persyaratan baru terhadap Lion sesuai dengan hasil pemeriksaan.
Sebelumnya, pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai, kasus delay Lion Air yang terjadi pekan lalu tidak wajar. Menurutnya, pihak Lion menyembunyikan sesuatu yang janggal kepada publik.
"Kejadian ini saya lihat bukan hanya karena delay tiga pesawat secara berentet. Saya khawatir ada sesuatu yang disembunyikan. Tapi saya tidak tahu apa, terus terang saja. Tapi, ada yang disembunyikan, kalau enggak mana mungkin delay sekian banyak," katanya kepada Sindonews, Minggu (22/2/2015).
Menurut Dudi, selama ini pesawat Lion Air dikenal sering mengalami delay cukup lama. Dua atau tiga pesawat merupakan jumlah wajar, namun tidak pernah terjadi seperti pekan lalu (19-20 Februari 2015).
(Baca: Penjelasan Lion Air Terkait Kasus Delay)
Menhub membeberkan update on time performance (OTP) pada 25 Februari 2015, Lion Air 96,87%, Wings Air 89,81%, Batik Air 100%. "Jadi yang dikhawatirkan itu apa ya?" ujar Jonan, dalam pesan singkatnya, kemarin.
Dia mengatakan, pekan ini inspektur operasi dari Kemenhub sedang melakukan review untuk mengetahui penyebab delay pada pekan lalu. Mereka akan memberikan saran dan persyaratan baru terhadap Lion sesuai dengan hasil pemeriksaan.
Sebelumnya, pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai, kasus delay Lion Air yang terjadi pekan lalu tidak wajar. Menurutnya, pihak Lion menyembunyikan sesuatu yang janggal kepada publik.
"Kejadian ini saya lihat bukan hanya karena delay tiga pesawat secara berentet. Saya khawatir ada sesuatu yang disembunyikan. Tapi saya tidak tahu apa, terus terang saja. Tapi, ada yang disembunyikan, kalau enggak mana mungkin delay sekian banyak," katanya kepada Sindonews, Minggu (22/2/2015).
Menurut Dudi, selama ini pesawat Lion Air dikenal sering mengalami delay cukup lama. Dua atau tiga pesawat merupakan jumlah wajar, namun tidak pernah terjadi seperti pekan lalu (19-20 Februari 2015).
(Baca: Penjelasan Lion Air Terkait Kasus Delay)
(dmd)