Elpiji 3 Kg di Bogor Masih Langka

Kamis, 26 Februari 2015 - 23:29 WIB
Elpiji 3 Kg di Bogor...
Elpiji 3 Kg di Bogor Masih Langka
A A A
BOGOR - Pasokan elpiji ukuran 3 kilogram di Bogor, Jawa Barat, masih langka. Hal ini membuat warga setempat kerepotan mencari bahan bakar pengganti minyak tanah tersebut. Bahkan, di Kelurahan Pondok Rumput, ‎Tanah Sareal, Kota Bogor, ratusan warga harus rela mengantre hingga berjam-jam demi mendapatkan gas melon.

Berdasarkan hasil pantauan di beberapa warung yang menjual gas 3 kilogram, terdapat pengumuman yang bertuliskan gas bersubsidi itu habis. ‎Bahkan, antrean 10 meter untuk mendapatkan gas 3 kilogram juga terjadi di kelurahan lain di Kota Bogor. Agar tidak terjadi kericuhan dalam mengantre, pemilik pangkalan gas berinisiatif menyediakan tali tambang dengan menderetkan gas milik pembeli yang diikatkan menggunakan tali tersebut.

Pemilik Pangkalan Zulkarnain Gas Bogor, Ooh Komalasari mengatakan, penyebab kelangkaan gas 3 kg di tempatnya dikarenakan ada keterlambatan pasokan. Biasanya distribusi gas dikirim setiap hari, namun mengalami keterlambatan hingga 4 hari.

"Selain itu, biasanya sekali pengiriman 30 tabung. Tapi sekarang mah sudah 4 sampai 7 hari baru dikirim, terus pengirimannya cuma 15 tabung. Jadi makin langka," ungkap Ooh, Kamis (26/2/2015).

Rony, 45, salah satu warga yang ikut mengantre mengaku kesulitan mencari gas 3 kilogram. Bahkan, dia harus mencari ke kelurahan lainnya untuk mendapatkan jatah gas.

"Saya sudah mutar-mutar mencari gas 3 kilogram, namun habis semua. Ini baru ketemu di Pondok Rumput. Itupu‎n antreannya sudah panjang sekali," kata Rony, yang merupakan warga Tajur, Kota Bogor.

Dia mengaku menggunakan gas 3 kilogram itu untuk kebutuhan rumah tangga sehari-sehari. Biasanya 1 tabung digunakan untuk 4 sampai 5 hari.

Rony juga mengharapkan agar pemerintah segera menormalkan kembali pasokan gas 3 kg. "Harganya juga dinormalkan kembali. Sekarang harganya menjadi Rp18.000 dari Rp16.500," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0703 seconds (0.1#10.140)