Mitra Keluarga Bidik Dana IPO Rp4 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Mitra Keluarga Karyasehat (Mitra Keluarga) berencana melepas saham perdana (initial public offering/IPO) dengan membidik dana Rp4 triliun. Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, Michael Steven, selaku penjamin emisi (underwriter).
Dia mengatakan, perseroan akan melepas 18% saham atau setara 261,91 juta lembar saham. Sementara harga IPO yang ditawarkan di kisaran Rp14.500-Rp15.000 per lembar saham.
"Kita optimistis melihat antusiasme investor dan kinerja RS (rumah sakit) Mitra selama ini. Dari harga tersebut kita perkirakan PE di kisaran 35-42 kali," ujar Michael dalam public exposenya di Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Dalam masa penawaran nanti, lanjut Michael, manajemen perseroan akan melakukan roadshow, mulai dari investor lokal, kemudian Singapura, Hongkong, dan London.
Dia menjelaskan, dari total 18% saham yang di-IPO tersebut sebanyak 5% atau 72,75 juta adalah saham baru. Sementara 13% atau sebanyak 189,15 juta adalah saham lama yang didivestasikan, yakni milik Lion Investments Partners B.V.
Michael menjelaskan, dari IPO 5% saham baru tersebut penggunaan dananya, antara lain 56% untuk pembangunan gedung rumah sakit baru, 20% untuk pembelian alat medis dan infrastruktur IT, 16% untuk biaya akuisisi lahan, dan sekitar 8% untuk ekspansi RS yang sudah ada. "Sementara divestasi 13% Lion itu nanti akan dibayarkan ke pemegang saham penjual," tandas Michael.
Dia mengatakan, perseroan akan melepas 18% saham atau setara 261,91 juta lembar saham. Sementara harga IPO yang ditawarkan di kisaran Rp14.500-Rp15.000 per lembar saham.
"Kita optimistis melihat antusiasme investor dan kinerja RS (rumah sakit) Mitra selama ini. Dari harga tersebut kita perkirakan PE di kisaran 35-42 kali," ujar Michael dalam public exposenya di Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Dalam masa penawaran nanti, lanjut Michael, manajemen perseroan akan melakukan roadshow, mulai dari investor lokal, kemudian Singapura, Hongkong, dan London.
Dia menjelaskan, dari total 18% saham yang di-IPO tersebut sebanyak 5% atau 72,75 juta adalah saham baru. Sementara 13% atau sebanyak 189,15 juta adalah saham lama yang didivestasikan, yakni milik Lion Investments Partners B.V.
Michael menjelaskan, dari IPO 5% saham baru tersebut penggunaan dananya, antara lain 56% untuk pembangunan gedung rumah sakit baru, 20% untuk pembelian alat medis dan infrastruktur IT, 16% untuk biaya akuisisi lahan, dan sekitar 8% untuk ekspansi RS yang sudah ada. "Sementara divestasi 13% Lion itu nanti akan dibayarkan ke pemegang saham penjual," tandas Michael.
(dmd)