Kelas Menengah RI Prioritaskan Kesehatan
A
A
A
JAKARTA - Kelas menengah di Indonesia lebih mengutamakan kesehatan dan kebahagiaan pernikahan daripada kekayaan. Selain itu, masyarakat menengah merasa optimistis bahwa kehidupan mereka akan meningkat dalam 12 bulan ke depan, sebagaimana ditunjukkan oleh skor indeks kelas menengah (middle class index /MCI) sebesar 77,1%.
“Angka tersebut terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya yang telah di survei,” kata Appointed Actuary AIA Lim Chet Ming, saat paparan survei AIA di Jakarta, kemarin. Dia melanjutkan, survei AIA terkait harapan dan aspirasi kelas menengah memberikan analisa mendalam tentang kelas menengah, yang berkembang pesat.
Mereka menyikapi empat hal utama yakni, kualitas hidup, keamanan finansial, pensiun, lalu keluarga dan pendidikan. “Di Indonesia hasil temuan studi ini diperoleh dari 500 responden di seluruh nusantara. 400, di antaranya diwawancara secara online , dan sisanya di temui langsung. Survei ini dilaksanakan oleh Ipsos, sebuah badan riset global pada tahun 2014,” paparnya.
Dia menambahkan, sebagai kelompok perusahaan asuransi jiwa pan-Asia, AIA mengadakan survei ini bertujuan untuk menambah wawasan akan kebutuhan, aspirasi dan kekhawatiran masyarakat kelas menengah. “Selain itu, riset ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman kami tentang kelas menengah di kawasan Asia sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan mereka,” tandasnya.
Di sisi lain, 55% responden beranggapan bahwa kesehatan dan menjaga kebahagiaan pernikahan merupakan tujuan utama dalam hidup mereka. Sedangkan, 47% menunjukkan bahwa keberhasilan anak-anak merupakan salah satu motivasi hidup mereka yang utama.
Sementara dalam tingkat kepuasandankesuksesan, orang Indonesia sangat puas dengan kehidupan mereka, 92% merasa puas dengan kehidupan, termasuk 18% di antaranya menyatakan bahwa sangat puas. Lalu, terkait masa pensiun, masyarakat Indonesia yakin akan memiliki tabungan yang cukup untuk masa pensiun.
Dia memaparkan, 69% responden Indonesia merasa yakin bahwa mereka akan memiliki tabungan yang cukup untuk masa pensiun. Sementara, 87% sisanya memiliki harapan untuk bisa pensiun pada suatu hari nanti. Pada kesempatan sama Presiden Direktur AIA Ng Kee Heng mengatakan, AIA sangat antusias membantu masyarakat kelas menengah di Indonesia mencapai impian dan sasaran dalam hidupnya, dengan menyediakan perencanaan finansial yang tepat melalui agen dan bancassurance cosultant.
“Kami menyediakan berbagai produk yang kami rancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tabungan dan proteksi jangka panjang masyarakat middle class tersebut,” imbuhnya. Hal menarik lain, lanjutnya, AIA menemukan bahwa masyarakat tersebut beraspirasi untuk menjadi entrepreneur.
Dari hasil studi tersebut, satu dari empat orang menyebutkan ingin memulai bisnis baru sebagai salah satu sasaran hidup yang utama. “DarienampasarASEAN yang telah di survei, 28% kelas menengah di Indonesia paling cenderung memiliki keinginan untuk memulai membuka usaha sendiri. Sebagai perbandingan saja, rata-rata regional untuk pasarASEANyangtelahdisurvei adalah 22%,” jelasnya.
Sebagai catatan, Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yang disurvei dalam studi ini, selain itu Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan juga Vietnam. Studi ini melibatkan 3.000 responden di seluruh enam negara ASEAN yang disurvei. Segmentasi kelas menengah yang telah disurvei, mengidentifikasikan dirinya sebagai kelas menengah yang memiliki pendapatan Rp4,27 juta per bulan.
Arsy ani s
“Angka tersebut terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya yang telah di survei,” kata Appointed Actuary AIA Lim Chet Ming, saat paparan survei AIA di Jakarta, kemarin. Dia melanjutkan, survei AIA terkait harapan dan aspirasi kelas menengah memberikan analisa mendalam tentang kelas menengah, yang berkembang pesat.
Mereka menyikapi empat hal utama yakni, kualitas hidup, keamanan finansial, pensiun, lalu keluarga dan pendidikan. “Di Indonesia hasil temuan studi ini diperoleh dari 500 responden di seluruh nusantara. 400, di antaranya diwawancara secara online , dan sisanya di temui langsung. Survei ini dilaksanakan oleh Ipsos, sebuah badan riset global pada tahun 2014,” paparnya.
Dia menambahkan, sebagai kelompok perusahaan asuransi jiwa pan-Asia, AIA mengadakan survei ini bertujuan untuk menambah wawasan akan kebutuhan, aspirasi dan kekhawatiran masyarakat kelas menengah. “Selain itu, riset ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman kami tentang kelas menengah di kawasan Asia sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan mereka,” tandasnya.
Di sisi lain, 55% responden beranggapan bahwa kesehatan dan menjaga kebahagiaan pernikahan merupakan tujuan utama dalam hidup mereka. Sedangkan, 47% menunjukkan bahwa keberhasilan anak-anak merupakan salah satu motivasi hidup mereka yang utama.
Sementara dalam tingkat kepuasandankesuksesan, orang Indonesia sangat puas dengan kehidupan mereka, 92% merasa puas dengan kehidupan, termasuk 18% di antaranya menyatakan bahwa sangat puas. Lalu, terkait masa pensiun, masyarakat Indonesia yakin akan memiliki tabungan yang cukup untuk masa pensiun.
Dia memaparkan, 69% responden Indonesia merasa yakin bahwa mereka akan memiliki tabungan yang cukup untuk masa pensiun. Sementara, 87% sisanya memiliki harapan untuk bisa pensiun pada suatu hari nanti. Pada kesempatan sama Presiden Direktur AIA Ng Kee Heng mengatakan, AIA sangat antusias membantu masyarakat kelas menengah di Indonesia mencapai impian dan sasaran dalam hidupnya, dengan menyediakan perencanaan finansial yang tepat melalui agen dan bancassurance cosultant.
“Kami menyediakan berbagai produk yang kami rancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tabungan dan proteksi jangka panjang masyarakat middle class tersebut,” imbuhnya. Hal menarik lain, lanjutnya, AIA menemukan bahwa masyarakat tersebut beraspirasi untuk menjadi entrepreneur.
Dari hasil studi tersebut, satu dari empat orang menyebutkan ingin memulai bisnis baru sebagai salah satu sasaran hidup yang utama. “DarienampasarASEAN yang telah di survei, 28% kelas menengah di Indonesia paling cenderung memiliki keinginan untuk memulai membuka usaha sendiri. Sebagai perbandingan saja, rata-rata regional untuk pasarASEANyangtelahdisurvei adalah 22%,” jelasnya.
Sebagai catatan, Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yang disurvei dalam studi ini, selain itu Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan juga Vietnam. Studi ini melibatkan 3.000 responden di seluruh enam negara ASEAN yang disurvei. Segmentasi kelas menengah yang telah disurvei, mengidentifikasikan dirinya sebagai kelas menengah yang memiliki pendapatan Rp4,27 juta per bulan.
Arsy ani s
(bbg)