Salim Invomas Catat Laba Bersih Rp842 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Salim Invomas Pratama Tbk (SIMP) sepanjang tahun lalu mencatat laba bersih sebesar Rp842,29 miliar, meningkat 60,76% dibanding tahun sebelumnya Rp523,95 miliar.
Naiknya laba bersih tersebut didukung naiknya laba usaha. Laba usaha perusahaan pada 2015 tumbuh 38% menjadi Rp2,44 triliun, dengan marjin laba usaha sebesar 16% seiring meningkatnya laba bruto.
Adapun laba bruto naik 39% menjadi Rp4,1 triliun, dengan marjin laba bruto sebesar 27% seiring dengan peningkatan harga jual rata-rata produk sawit dan volume penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Sementara penjualan mencatat kenaikan sebesar 13% menjadi Rp14,96 triliun dibanding tahun sebelumnya senilai Rp13,28 triliun.
Presiden Direktur Grup SIMP Mark Wakerford mengatakan, industri kepala sawit Indonesia pada tahun lalu menghadapi pelemahan rupiah dan tekanan harga komoditas.
"Meski menghadapi tantangan di tahun lalu, kami dapat mencatatkan kinerja positif seiring kontribusi dari divisi perkebunan, dengan pertumbuhan volume dan naiknya harga jual rata-rata produk sawit didukung bertambahnya penjualan divisi minyak & lemak nabati," kata dia dalam rilisnya, Jumat (27/2/2015).
Dari sisi produksi, emiten agribisnis ini menghasilkan kenaikan tandan buah segar (TBS) inti sebesar 13% dibanding tahun sebelumnya menjadi 3,26 juta ton seiring dengan peningkatan produksi dari wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan.
Sementara produksi CPO meningkat sebesar 18% menjadi 956 ribu ton didorong naiknya produksi dari kebun inti dan pembelian TBS dari eksternal.
Naiknya laba bersih tersebut didukung naiknya laba usaha. Laba usaha perusahaan pada 2015 tumbuh 38% menjadi Rp2,44 triliun, dengan marjin laba usaha sebesar 16% seiring meningkatnya laba bruto.
Adapun laba bruto naik 39% menjadi Rp4,1 triliun, dengan marjin laba bruto sebesar 27% seiring dengan peningkatan harga jual rata-rata produk sawit dan volume penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Sementara penjualan mencatat kenaikan sebesar 13% menjadi Rp14,96 triliun dibanding tahun sebelumnya senilai Rp13,28 triliun.
Presiden Direktur Grup SIMP Mark Wakerford mengatakan, industri kepala sawit Indonesia pada tahun lalu menghadapi pelemahan rupiah dan tekanan harga komoditas.
"Meski menghadapi tantangan di tahun lalu, kami dapat mencatatkan kinerja positif seiring kontribusi dari divisi perkebunan, dengan pertumbuhan volume dan naiknya harga jual rata-rata produk sawit didukung bertambahnya penjualan divisi minyak & lemak nabati," kata dia dalam rilisnya, Jumat (27/2/2015).
Dari sisi produksi, emiten agribisnis ini menghasilkan kenaikan tandan buah segar (TBS) inti sebesar 13% dibanding tahun sebelumnya menjadi 3,26 juta ton seiring dengan peningkatan produksi dari wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan.
Sementara produksi CPO meningkat sebesar 18% menjadi 956 ribu ton didorong naiknya produksi dari kebun inti dan pembelian TBS dari eksternal.
(rna)