Harga Beras Era SBY Dinilai Lebih Stabil
A
A
A
JAKARTA - Harga beras saat ini dinilai sebagai yang tertinggi, bahkan sejak era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal tersebut diungkapkan oleh Sutartono, pedagang beras di Pasar Tanah Abang Blok G.
Menurutnya pada zaman kepemimpinan SBY, harga beras stabil di kisaran Rp8.000-Rp9.000/kilogram (kg). Walaupun tetap terjadi gagal panen, lonjakan harga tidak terlalu parah seperti sekarang.
"Tahun ini, tertinggi mencapai Rp11.000/kg. Di saat harga sedang melonjak, tidak ada langkah yang dilakukan pemerintahan saat ini. Kalau SBY lebih murah. Ini saja belum sampai setahun pemerintahan," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (1/3/2015).
Omzet penjualan keseluruhan komoditas tidak hanya beras ikut naik hingga 25%. Kendati demikian, Sutartono meyakini bahwa harga komoditas yang sedang melonjak seperti beras bisa segera turun.
"Tidak tahu, bingung, daya belinya kurang. Daya beli lemah semenjak pemerintahan baru," jelasnya.
Perkiraannya harga beras baru akan turun pada bulan ketiga atau keempat tahun ini.
Di tempat yang sama, Nia, pedagang nasi goreng yang sedang membeli bahan baku dagangannya menjelaskan bahwa dari era presiden-presiden sebelumnya memang harga beras sekarang yang tertinggi.
"Dari beberapa presiden, tertinggi tahun ini. Zaman SBY saja paling tinggi Rp8.500-Rp9.000/kg. Pada pemerintahan Jokowi naik jadi Rp10.000/kg, lalu Rp10.500/kg, terakhir sekarang Rp11.000/kg," tutur Nia.
(Baca: Beras di Pasar Tanah Abang Tembus Rp11.000/Kg)
Hal tersebut diungkapkan oleh Sutartono, pedagang beras di Pasar Tanah Abang Blok G.
Menurutnya pada zaman kepemimpinan SBY, harga beras stabil di kisaran Rp8.000-Rp9.000/kilogram (kg). Walaupun tetap terjadi gagal panen, lonjakan harga tidak terlalu parah seperti sekarang.
"Tahun ini, tertinggi mencapai Rp11.000/kg. Di saat harga sedang melonjak, tidak ada langkah yang dilakukan pemerintahan saat ini. Kalau SBY lebih murah. Ini saja belum sampai setahun pemerintahan," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (1/3/2015).
Omzet penjualan keseluruhan komoditas tidak hanya beras ikut naik hingga 25%. Kendati demikian, Sutartono meyakini bahwa harga komoditas yang sedang melonjak seperti beras bisa segera turun.
"Tidak tahu, bingung, daya belinya kurang. Daya beli lemah semenjak pemerintahan baru," jelasnya.
Perkiraannya harga beras baru akan turun pada bulan ketiga atau keempat tahun ini.
Di tempat yang sama, Nia, pedagang nasi goreng yang sedang membeli bahan baku dagangannya menjelaskan bahwa dari era presiden-presiden sebelumnya memang harga beras sekarang yang tertinggi.
"Dari beberapa presiden, tertinggi tahun ini. Zaman SBY saja paling tinggi Rp8.500-Rp9.000/kg. Pada pemerintahan Jokowi naik jadi Rp10.000/kg, lalu Rp10.500/kg, terakhir sekarang Rp11.000/kg," tutur Nia.
(Baca: Beras di Pasar Tanah Abang Tembus Rp11.000/Kg)
(rna)