IHSG Berakhir pada Rekor Baru 5.477,83
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan perdana Maret tahun ini berakhir pada rekor baru. IHSG menguat 27,54 poin atau 0,51% ke level 5.477,83.
Pada pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 1,5 poin atau 0,03% ke level 5.451,79. Sementara pada akhir sesi I, IHSG melonjak 21,83 poin atau 0,40% ke level 5.472,12 didukung rilis data BPS, yang menunjukkan Indonesia mengalami deflasi 0,36% pada Februari 2015.
Adapun IHSG pada akhir pekan lalu sekaligus akhir bulan kedua tahun ini ditutup melemah tipis 1,13 poin atau 0,02% ke level 5.450,29. Pelemahan itu seiring variatifnya bursa Asia. Sedangkan hari ini, bursa Asia mayoritas ditutup positif.
Indeks Hang Seng naik 64,15 poin atau 0,26% ke level 24.887,44; indeks Strait Times turun 3,48 27poin atau 0,10% ke level 3.399,59; indeks Shanghai naik 25,98 poin atau 0,78% ke 3.336,28; dan indeks Nikkei 225 bertambah 28,94 poin atau 0,15% ke 18.826,88.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp7,02 triliun dengan 6,31 miliar saham diperdagangkan dan transaksi beli asing Rp598,30 miliar. Tercatat 150 saham naik, 156 saham melemah dan 93 saham stagnan.
Sektor saham hari ini mayoritas berakhir menguat. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor tambang yang naik 1,64%, diikuti perdagangan yang tumbuh 0,83%. Sedangkan yang melemah sektor properti yang susut 0,58% dan industri dasar turun 0,01%.
Adapun saham yang menguat, di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp25 menjadi Rp7.875, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik Rp245 menjadi Rp4.425, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1.425 menjadi Rp54.850.
Sementara saham yang melemah, di antaranya PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) turun Rp100 menjadi Rp7.900, PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun Rp60 menjadi Rp4.735, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) turun Rp20 menjadi Rp825.
(Baca: Februari Deflasi, IHSG Tembus Rekor Baru)
Pada pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 1,5 poin atau 0,03% ke level 5.451,79. Sementara pada akhir sesi I, IHSG melonjak 21,83 poin atau 0,40% ke level 5.472,12 didukung rilis data BPS, yang menunjukkan Indonesia mengalami deflasi 0,36% pada Februari 2015.
Adapun IHSG pada akhir pekan lalu sekaligus akhir bulan kedua tahun ini ditutup melemah tipis 1,13 poin atau 0,02% ke level 5.450,29. Pelemahan itu seiring variatifnya bursa Asia. Sedangkan hari ini, bursa Asia mayoritas ditutup positif.
Indeks Hang Seng naik 64,15 poin atau 0,26% ke level 24.887,44; indeks Strait Times turun 3,48 27poin atau 0,10% ke level 3.399,59; indeks Shanghai naik 25,98 poin atau 0,78% ke 3.336,28; dan indeks Nikkei 225 bertambah 28,94 poin atau 0,15% ke 18.826,88.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp7,02 triliun dengan 6,31 miliar saham diperdagangkan dan transaksi beli asing Rp598,30 miliar. Tercatat 150 saham naik, 156 saham melemah dan 93 saham stagnan.
Sektor saham hari ini mayoritas berakhir menguat. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor tambang yang naik 1,64%, diikuti perdagangan yang tumbuh 0,83%. Sedangkan yang melemah sektor properti yang susut 0,58% dan industri dasar turun 0,01%.
Adapun saham yang menguat, di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp25 menjadi Rp7.875, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik Rp245 menjadi Rp4.425, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1.425 menjadi Rp54.850.
Sementara saham yang melemah, di antaranya PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) turun Rp100 menjadi Rp7.900, PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun Rp60 menjadi Rp4.735, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) turun Rp20 menjadi Rp825.
(Baca: Februari Deflasi, IHSG Tembus Rekor Baru)
(rna)