Jokowi Ngaku Butuh Waktu Stabilkan Harga Beras
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih membutuhkan waktu untuk menstabilkan harga beras. Pasalnya, distribusi beras Bulog yang digelontorkan ke Pasar Induk Beras Cipinang belum sampai ke pedagang kecil.
Dia mengatakan, dalam pekan ini pedagang kecil tersebut baru dapat tersalurkan beras Bulog.
"Harga beras sama, kita perlu waktu karena ini distribusi yang kita arah ke Cipinang, distribusinya belum sampai ke pedagang yang lebih kecil lagi, sehingga mungkin minggu ini," katanya di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2015) malam.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang menyebabkan harga melambung dalam beberapa waktu belakangan.
Selain waktu panen yang mundur karena musim paceklik yang datang lebih lama, suplai pasokan yang sedikit terlambat dan ketidaknormalan distribusi juga menjadi penyebabnya.
Menurutnya, sejauh ini dirinya belum menerima laporan mengenai keberadaan mafia dalam perdagangan beras, yang dilaporkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel.
"Kita tidak mengerti ini memang ada permainan atau tidak, tapi ini masih dicari," pungkasnya.
Dia mengatakan, dalam pekan ini pedagang kecil tersebut baru dapat tersalurkan beras Bulog.
"Harga beras sama, kita perlu waktu karena ini distribusi yang kita arah ke Cipinang, distribusinya belum sampai ke pedagang yang lebih kecil lagi, sehingga mungkin minggu ini," katanya di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2015) malam.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang menyebabkan harga melambung dalam beberapa waktu belakangan.
Selain waktu panen yang mundur karena musim paceklik yang datang lebih lama, suplai pasokan yang sedikit terlambat dan ketidaknormalan distribusi juga menjadi penyebabnya.
Menurutnya, sejauh ini dirinya belum menerima laporan mengenai keberadaan mafia dalam perdagangan beras, yang dilaporkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel.
"Kita tidak mengerti ini memang ada permainan atau tidak, tapi ini masih dicari," pungkasnya.
(rna)