Menteri Sofyan Sebut Raskin Persoalan Klasik
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyebut bahwa persoalan penyaluran beras bagi rakyat miskin (raskin) yang tidak merata dan tepat sasaran adalah persoalan klasik.
Saat ini, pemerintah berusaha terus memperbaikinya. Dia mengatakan, persoalan ini hanya tinggal bagaimana mekanisme logistik Bulog. Dalam jangka panjang, Bulog harus memikirkan agar beras yang disimpan tetap terjaga kualitasnya.
"Ini bagaimana mekanisme logistik Bulog. Jangka panjang nanti Bulog memikirkan supaya kualitas beras yang disimpan tetap terjaga," tuturnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Saat ini, lanjut Sofyan, Direktur Utama Perum Bulog Lenny Sugihat memberi perhatian lebih pada beberapa hal terkait perbaikan distribusi, dan menjaga kualitas beras Bulog agar tetap bagus.
Saat ini cadangan beras Bulog telah berkurang, dari sebelumnya 1,4 juta ton menjadi 1,2 juta ton.
"Kalau cadangan beras Bulog sekarang 1,2 juta ton. Nanti, begitu beras dibeli saat musim panen sudah lebih bagus kualitasnya," tandasnya.
(Baca: Jokowi Ngaku Butuh Waktu Stabilkan Harga Beras)
Saat ini, pemerintah berusaha terus memperbaikinya. Dia mengatakan, persoalan ini hanya tinggal bagaimana mekanisme logistik Bulog. Dalam jangka panjang, Bulog harus memikirkan agar beras yang disimpan tetap terjaga kualitasnya.
"Ini bagaimana mekanisme logistik Bulog. Jangka panjang nanti Bulog memikirkan supaya kualitas beras yang disimpan tetap terjaga," tuturnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Saat ini, lanjut Sofyan, Direktur Utama Perum Bulog Lenny Sugihat memberi perhatian lebih pada beberapa hal terkait perbaikan distribusi, dan menjaga kualitas beras Bulog agar tetap bagus.
Saat ini cadangan beras Bulog telah berkurang, dari sebelumnya 1,4 juta ton menjadi 1,2 juta ton.
"Kalau cadangan beras Bulog sekarang 1,2 juta ton. Nanti, begitu beras dibeli saat musim panen sudah lebih bagus kualitasnya," tandasnya.
(Baca: Jokowi Ngaku Butuh Waktu Stabilkan Harga Beras)
(rna)