Go Beyond Your Limit!

Selasa, 03 Maret 2015 - 11:43 WIB
Go Beyond Your Limit!
Go Beyond Your Limit!
A A A
Apa jadinya jika Anda ingin masuk dalam sebuah grup musik sebagai drummer tapi harus berhadapan dengan pelatih musik yang justru tidak hanya menempa kemampuan bermusik melainkan juga mental Anda? Inilah yang dikisahkan dalam sebuah film inspirasional Whiplash.

Film ini menceritakan seorang drummer muda yang sangat ambisius menjadi yang terbaik di bidangnya. Namun, hal tersebut tidak diraihnya dengan mudah karena harus menghadapi serangkaian ujian secara emosional dan fisik dari sang pelatih. Bagi Anda yang sudah menonton film ini, mungkin akan menggelengkan kepala, bagaimana mungkin seorang pelatih mendidik anak asuhnya dengan cara yang begitu ekstrem.

Bahkan, terkadang sebagian anak didiknya tidak sanggup mengikuti latihan keras dengan disiplin sangat tinggi. Namun, di bagian akhir dalam film ini, pesan yang disampaikan oleh sang pelatih adalah ingin membentuk anak didiknya dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Sang pelatih ingin mematahkan batasan-batasan yang dibuat oleh diri sendiri.

Bahkan sebuah dialog dalam adegan film ini mengatakan: ”There are no two words in the English language more harmful than ”good job”. Istilah goodgood saja tidak cukup, kalau misalnya dalam potensi diri kita memiliki kemampuan untuk menjadi greatgreat . Tentu, saya tidak akan mengulas film dalam tulisan ini. Setelah menonton film tersebut, saya mencoba merenungkan pelajaran apa yang bisa kita ambil dan kaitkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Push from External

Terkadang, bagi sebagian orang ketika mendapati seorang pelatih yang keras atau atasan yang mungkin sedikit demandingdemanding , rasanya hidupnya sudah penuh tekanan. Bagi mereka yang tidak kuat baik secara fisik maupun mental, akan memilih mundur dan pada akhirnya membicarakan hal yang negatif terhadap sang pelatih atau atasannya sendiri.

Kejadian seperti ini, banyak saya dengar dan saya saksikan sendiri, bagaimana seorang profesional yang tidak sanggup harus berhadapan dengan cara kerja yang begitu menuntut kita untuk bekerja jauh lebih keras dari biasanya. Namun, ketika saya coba mengaitkan dengan film Whiplash, di balik segala bentuk proses latihan yang begitu keras, sebetulnya ada makna yang jauh lebih besar yakni ingin mengembangkan potensi diri menjadi lebih dari sekedar goodgood.

Ya, mungkin itu hanyalah sebuah film, tapi ketika saya coba mencari para atlet top dunia, mulai dari petinju, pesepak bola, maupun pebalap, mereka bisa menjadi pemain top di bidangnya bukan karena sebuah kebetulan, melainkan ada latihan yang keras, kedisiplinan yang diajarkan oleh sang pelatih.

”I push people beyond what”I push people beyond whats expected of them”, itulah sepenggal kalimat yang dilontarkan oleh sang pelatih musik dalam film Whiplash . Artinya, jangan-jangan , dalam keseharian kita pun bisa jadi juga membutuhkan dorongan dari eksternal untuk menjadi lebih baik. Memang ada yang mengatakan motivasi yang paling baik adalah dari dalam diri sendiri.

Akan tetapi, ketika kita memiliki seseorang yang melihat kinerja kita, perkembangan kita, kesalahan kita, dan mengevaluasi sejauh mana kita sudah bertumbuh, maka ada proses yang tidak dikerjakan sendiri tapi kita melibatkan orang lain. Orang lain lah yang mendorong menjadi lebih baik bahkan melebihi batasan kemampuan yang sama sekali tidak pernah kita duga dapat kita lakukan. Jadi sebelum kita mengeluh mengenai betapa kerasnya.

MUK KUANG
Professional Trainer,
Speaker Author-Messages of Hope,
Amazing Life,
Think and Act Like A Winner
Email : [email protected]
@mukkuang
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0656 seconds (0.1#10.140)