Garuda Incar Penjualan 25% melalui Korporasi
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tahun ini menargetkan kontribusi penjualan tiket sebesar 25% melalui kerja sama korporasi (corporate sales).
Direktur Komersial Garuda Indonesia Handayani mengatakan, kontribusi penjualan tiket korporasi sepanjang tahun lalu terhadap penjualan tiket mencapai 15-20%, hasil dari kerja sama dengan lebih dari 2.400 institusi dan perusahaan di seluruh Indonesia. “Pada tahun ini, kami menargetkan dapat terjalin dengan lebih dari 2.500 perusahaan, dengan kontribusi 20- 25% untuk penjualan tiket,” kata Handayani seusai menghadiri penandatangan kerja sama dengan Universitas Padjajaran (Unpad) di Jakarta, kemarin.
Dia menilai, potensi kerja sama Garuda dengan sejumlah perusahaan dan institusi masih besar. Perseroan akan terus menambah perjanjian kerja sama di bidang corporate sales sebanyak 2.500 institusi hingga akhir tahun ini. “Saat ini kami telah menandatangani perjanjian kerja sama di bidang corporate sales bersama Unpad, sebelumnya dengan Universitas Indonesia dan ITS Surabaya,” tuturnya.
Penandatanganan kerja sama penjualan tiket korporat tersebut dilaksanakan oleh Direktur Komersial Garuda Indonesia Handayani dan Wakil Rektor Unpad Setiawan. Handayani mengungkapkan, sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi, merupakan salah satu pangsa pasar yang cukup besar dan potensial bagi Garuda.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini diharapkan semakin menunjang peningkatan pangsa pasar Garuda, khususnya pada sektor pendidikan melalui berbagai kerja sama, baik dalam bidang kerja sama korporasi hingga pengembangan pendidikan. Sementara, VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto menjelaskan, hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan mampu mengangkut 25 juta penumpang atau meningkat 21,95% dibandingkan capaian tahun lalu yang sebanyak 20,5 juta penumpang.
“Untuk anak usaha PT Citilink Indonesia ditargetkan, bisa mengangkut 11 juta penumpang atau naik dibandingkan perolehan tahun lalu sejumlah 8 juta penumpang,” tambah Pujobroto. Dia juga menjelaskan, perseroan akan memanfaatkan fasilitas mobile ticketing counter (MTC) untuk melayani penumpang yang ingin membeli tiket di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
MTC merupakan fasilitas reservasi dan penjualan tiket bergerak yang menggunakan kendaraan khusus. “Satu unit MTC ini ditempatkan di Kantor Pusat Garuda yang terletak di Bandara Soekarno- Hatta mulai 1 April 2015,” katanya. Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan mengeluarkan aturan untuk menutup loket penjualan tiket penerbangan di gedung terminal penumpang secara bertahap.
Terhitung 1 Maret 2015 Garuda telah menutup loket penjualan di Bandara Soetta dan Bandara Internasional Kuala Namu Medan. Selain memanfaatkan fasilitas MTC, maskapai pelat merah itu juga telah membuka gerai penjualan di Sheraton Bandara Hotel. “Di sana ada delapan konter, buka sejak pukul 03.00 WIB pagi hingga 01.00 WIB setiap hari,” tandasnya.
Menurut Pujobroto, kontribusi penjualan tiket di konter bandara mencapai 20%. Maka, dengan memanfaatkan MTC dan pemindahan loket ke Sheraton Bandara Hotel diharapkan, bisa memberi pelayanan kepada para penumpang.
Heru febrianto
Direktur Komersial Garuda Indonesia Handayani mengatakan, kontribusi penjualan tiket korporasi sepanjang tahun lalu terhadap penjualan tiket mencapai 15-20%, hasil dari kerja sama dengan lebih dari 2.400 institusi dan perusahaan di seluruh Indonesia. “Pada tahun ini, kami menargetkan dapat terjalin dengan lebih dari 2.500 perusahaan, dengan kontribusi 20- 25% untuk penjualan tiket,” kata Handayani seusai menghadiri penandatangan kerja sama dengan Universitas Padjajaran (Unpad) di Jakarta, kemarin.
Dia menilai, potensi kerja sama Garuda dengan sejumlah perusahaan dan institusi masih besar. Perseroan akan terus menambah perjanjian kerja sama di bidang corporate sales sebanyak 2.500 institusi hingga akhir tahun ini. “Saat ini kami telah menandatangani perjanjian kerja sama di bidang corporate sales bersama Unpad, sebelumnya dengan Universitas Indonesia dan ITS Surabaya,” tuturnya.
Penandatanganan kerja sama penjualan tiket korporat tersebut dilaksanakan oleh Direktur Komersial Garuda Indonesia Handayani dan Wakil Rektor Unpad Setiawan. Handayani mengungkapkan, sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi, merupakan salah satu pangsa pasar yang cukup besar dan potensial bagi Garuda.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini diharapkan semakin menunjang peningkatan pangsa pasar Garuda, khususnya pada sektor pendidikan melalui berbagai kerja sama, baik dalam bidang kerja sama korporasi hingga pengembangan pendidikan. Sementara, VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto menjelaskan, hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan mampu mengangkut 25 juta penumpang atau meningkat 21,95% dibandingkan capaian tahun lalu yang sebanyak 20,5 juta penumpang.
“Untuk anak usaha PT Citilink Indonesia ditargetkan, bisa mengangkut 11 juta penumpang atau naik dibandingkan perolehan tahun lalu sejumlah 8 juta penumpang,” tambah Pujobroto. Dia juga menjelaskan, perseroan akan memanfaatkan fasilitas mobile ticketing counter (MTC) untuk melayani penumpang yang ingin membeli tiket di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
MTC merupakan fasilitas reservasi dan penjualan tiket bergerak yang menggunakan kendaraan khusus. “Satu unit MTC ini ditempatkan di Kantor Pusat Garuda yang terletak di Bandara Soekarno- Hatta mulai 1 April 2015,” katanya. Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan mengeluarkan aturan untuk menutup loket penjualan tiket penerbangan di gedung terminal penumpang secara bertahap.
Terhitung 1 Maret 2015 Garuda telah menutup loket penjualan di Bandara Soetta dan Bandara Internasional Kuala Namu Medan. Selain memanfaatkan fasilitas MTC, maskapai pelat merah itu juga telah membuka gerai penjualan di Sheraton Bandara Hotel. “Di sana ada delapan konter, buka sejak pukul 03.00 WIB pagi hingga 01.00 WIB setiap hari,” tandasnya.
Menurut Pujobroto, kontribusi penjualan tiket di konter bandara mencapai 20%. Maka, dengan memanfaatkan MTC dan pemindahan loket ke Sheraton Bandara Hotel diharapkan, bisa memberi pelayanan kepada para penumpang.
Heru febrianto
(bbg)