TBIG Catat Pendapatan Tahun Lalu Rp3,3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastucture Tbk (TBIG) pada tahun lalu mencatat pendapatan sebesar Rp3,31 triliun, meningkat 23,05% dibanding tahun sebelumnya senilai Rp2,69 triliun.
Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada Rabu (4/3/2015) menunjukkan bahwa naiknya pendapatan tersebut seiring naiknya beban pokok menjadi Rp509,82 miliar dari tahun sebelumnya Rp395,80 miliar.
Selain itu, beban usaha juga meningkat menjadi Rp291,69 miliar dari Rp242,43 miliar, sehingga laba dari operasi tercatat sebesar Rp2,50 triliun atau bertambah dibanding 2013 senilai Rp2,05 triliun.
Sementara kenaikan nilai wajar atas properti investasi menyusut menjadi Rp650,63 miliar dari Rp781,16 miliar, begitu juga dengan pendapatan bunga turun menjadi Rp13,53 miliar dari Rp23,41 miliar dan laba pelepasan aset berkurang dari Rp968 juta menjadi Rp20 juta.
Perseroan pada tahun lalu mencatat kerugian atas penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp37,21 miliar dan beban keuangan bunga meningkat menjadi RpRp985,47 miliar dari Rp726,74 miliar.
Selain itu, beban keuangan lainnya naik dari Rp135,42 miliar menjadi Rp431,92 miliar, kerugian atas penurunan nilai goodwill Rp48,82 miliar dan beban lain-lainnya dari Rp19,14 miliar menjadi Rp43,28 miliar. Sementara rugi selisih kurs berhasil dipangkas menjadi Rp192,23 miliar dari Rp799,12 miliar.
Akibatnya, laba bersih tahun berjalan perusahaan pada akhir tahun lalu naik tipis 1,48% menjadi Rp1,37 triliun dari Rp1,35 triliun. Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 4% menjadi Rp1,3 triliun dari Rp1,25 triliun.
Adapun laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhir tahun lalu menguat menjadi Rp274,90 dari posisi 2013 senilai Rp260,19/lembar.
Sementara total aset bertambah menjadi Rp22,03 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp18,72 triliun. Adapun kas dan setara kas pada penghujung 2014 meningkat menjadi Rp900,58 miliar dibanding 2013 senilai Rp647,19 miliar.
Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada Rabu (4/3/2015) menunjukkan bahwa naiknya pendapatan tersebut seiring naiknya beban pokok menjadi Rp509,82 miliar dari tahun sebelumnya Rp395,80 miliar.
Selain itu, beban usaha juga meningkat menjadi Rp291,69 miliar dari Rp242,43 miliar, sehingga laba dari operasi tercatat sebesar Rp2,50 triliun atau bertambah dibanding 2013 senilai Rp2,05 triliun.
Sementara kenaikan nilai wajar atas properti investasi menyusut menjadi Rp650,63 miliar dari Rp781,16 miliar, begitu juga dengan pendapatan bunga turun menjadi Rp13,53 miliar dari Rp23,41 miliar dan laba pelepasan aset berkurang dari Rp968 juta menjadi Rp20 juta.
Perseroan pada tahun lalu mencatat kerugian atas penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp37,21 miliar dan beban keuangan bunga meningkat menjadi RpRp985,47 miliar dari Rp726,74 miliar.
Selain itu, beban keuangan lainnya naik dari Rp135,42 miliar menjadi Rp431,92 miliar, kerugian atas penurunan nilai goodwill Rp48,82 miliar dan beban lain-lainnya dari Rp19,14 miliar menjadi Rp43,28 miliar. Sementara rugi selisih kurs berhasil dipangkas menjadi Rp192,23 miliar dari Rp799,12 miliar.
Akibatnya, laba bersih tahun berjalan perusahaan pada akhir tahun lalu naik tipis 1,48% menjadi Rp1,37 triliun dari Rp1,35 triliun. Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 4% menjadi Rp1,3 triliun dari Rp1,25 triliun.
Adapun laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhir tahun lalu menguat menjadi Rp274,90 dari posisi 2013 senilai Rp260,19/lembar.
Sementara total aset bertambah menjadi Rp22,03 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp18,72 triliun. Adapun kas dan setara kas pada penghujung 2014 meningkat menjadi Rp900,58 miliar dibanding 2013 senilai Rp647,19 miliar.
(rna)