Timah Bukukan Laba Bersih Tahun Lalu Rp637,95 M
A
A
A
JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) sepanjang tahun 2014 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp637,95 miliar, tumbuh 9,88% dibanding tahun sebelumnya senilai Rp580,57 miliar.
Sekretaris Perusahaan TINS Agus Nugroho mengatakan, meningkatnya laba TINS tidak lepas dari upaya efisiensi yang terus dilakukan untuk menekan biaya produksi.
"Kami juga terus konsisten mewujudkan strategi bisnis yang bertumpu pada empat pilar untuk menjamin keberlangsungan jangka panjang," kata Agung dalam rilisnya, Kamis (5/3/2015).
Disamping itu, proyek buiness development lainnya yang dilakukan PT Timah Industri sebagai salah satu anak perusahaan, yaitu pendirian pabrik intermediate TGA Stab yang merupakan rangkaian proses bahan baku menjadi produk akhir yang siap dipasarkan (tin chemical) serta melakukan pemindahan pabrik solder dari Kundur Kepulauan Riau ke Cilegon Banten.
Dia melanjutkan, dalam hal mining partnership, TINS tidak pernah berhenti mengupayakan penataan penambangan serta sistem kemitraan yang lebih baik dan sesuai aturan yang berlaku.
"Manajemen perseroan optimistis bahwa industri pertimahan masih menjanjikan prospek yang cerah didukung regulasi yang semakin kondusif dan tentunya atas dukungan dari semua pihak," paparnya.
Tercatat, pendapatan perseroan juga meningkat menjadi Rp7,37 triliun dari Rp5,85 triliun. Hal ini didukung meningkatnya volume penjualan menjadi 26.907 metrik ton (MT). Sedangkan produksi bijih timah meningkat menjadi 32.319 ton dari 26.204 ton dan produksi logam timah meningkat menjadi 27.550 MT dari 23.718 MT.
"Persentase ekspor TINS terhadap total ekspor timah Indonesia meningkat 40% dari 10%," tutur dia.
Sekretaris Perusahaan TINS Agus Nugroho mengatakan, meningkatnya laba TINS tidak lepas dari upaya efisiensi yang terus dilakukan untuk menekan biaya produksi.
"Kami juga terus konsisten mewujudkan strategi bisnis yang bertumpu pada empat pilar untuk menjamin keberlangsungan jangka panjang," kata Agung dalam rilisnya, Kamis (5/3/2015).
Disamping itu, proyek buiness development lainnya yang dilakukan PT Timah Industri sebagai salah satu anak perusahaan, yaitu pendirian pabrik intermediate TGA Stab yang merupakan rangkaian proses bahan baku menjadi produk akhir yang siap dipasarkan (tin chemical) serta melakukan pemindahan pabrik solder dari Kundur Kepulauan Riau ke Cilegon Banten.
Dia melanjutkan, dalam hal mining partnership, TINS tidak pernah berhenti mengupayakan penataan penambangan serta sistem kemitraan yang lebih baik dan sesuai aturan yang berlaku.
"Manajemen perseroan optimistis bahwa industri pertimahan masih menjanjikan prospek yang cerah didukung regulasi yang semakin kondusif dan tentunya atas dukungan dari semua pihak," paparnya.
Tercatat, pendapatan perseroan juga meningkat menjadi Rp7,37 triliun dari Rp5,85 triliun. Hal ini didukung meningkatnya volume penjualan menjadi 26.907 metrik ton (MT). Sedangkan produksi bijih timah meningkat menjadi 32.319 ton dari 26.204 ton dan produksi logam timah meningkat menjadi 27.550 MT dari 23.718 MT.
"Persentase ekspor TINS terhadap total ekspor timah Indonesia meningkat 40% dari 10%," tutur dia.
(rna)